PADANG, majalahintrust.com – Sebagai wujud Tri Dharma Perguruan Tinggi, Politeknik Negeri Padang (PNP) wujudkan kontribusi melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat, berupa pembuatan mesin penarik perahu nelayan yang dilengkapi dengan sepeda motor yang sudah dimodifikasi.
Jumat (22/3/2024) sore, mesin penarik perahu yang dirakit oleh dosen dan mahasiswa perguruan tinggi vokasi itu, diserahkan oleh Direktur Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Sumbar, Dr. H. Irwan, S.H., M.Mar.E, kepada Kelompok Nelayan Mutiara Laut Pantai Katapiang, Nagari Ketapiang, Kecamatan Ulakan Tapakis, Kabupaten Padang Pariaman.
Acara penyerahan mesin itu, turut disaksikan oleh Direktur PNP Surfa Yondri, Wakil Direktur IV Bidang Kerja Sama PNP, Ir. Ihsan Lumasa Rimra, SST.,M.Sc DECN, dan Ketua Peneliti/Pengabdi untuk pembuatan mesin Penarik Perahu Nelayan, Ir. Nota Effiandi, S.T.,M.Pd, sejumlah dosen dan mahasiswa PNP, serta parataruna/taruni Poltekpel Sumbar.
Direktur PNP Surfa Yondri dalam sambutannya menyampaikan, penyerahan mesin penarik perahu nelayan ini merupakan amanah dari perguruan tinggi. Pada kegiatan ini, PNP berkolaborasi dengan Poltekpel Sumbar. Tentunya, kolaborasi dengan Poltekpel Sumbar ini dapat berlanjut ke depannya.
“Mudah-mudahan kolaborasi ini dapat berlanjut dalam bentuk lainnya. Namun bagi PNP sendiri, kegiatan yang berkaitan dengan pantai ini dilakukan tiap tahun. Bahkan, beberapa waktu lalu kami juga berkolaborasi dengan Politeknik Ibrahim Sultan Malaysia dengan melibatkan dosen dan mahasiswa dari PNP dan Politeknik Ibrahim Sultan untuk kemajuan Pantai Pasir Jambak,” katanya.
Terkait mesin penarik perahu nelayan ini, Surfa Yondri menyebut bahwa mesin ini dibuat, karena PNP merupakan perguruan tinggi vokasi, dimana salah satu keunggulannya adalah membuat produk teknologi tepat guna. Produk tersebut adalah tugas akhir bagi mahasiswa untuk mengakhiri perkuliahannya.
Setiap produk yang dibuat kemudian diserahkan kepada masyarakat sebagai bentuk Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam hal pengabdian kepada masyarakat.
Namun begitu, kata dia, setiap tugas akhir yang dibuat mahasiswa tentunya harus melihat persoalan-persoalan yang ada di masyarakat.
“Artinya, alat itu dibuat untuk menyelesaikan persoalan masyarakat dan alat itu kemudian juga diserahkan kepada masyarakat. Bagi PNP sendiri, ini adalah sebagai upaya untuk membangun karakter dari mahasiswa bagaimana mereka itu membangun empati terhadap kondisi yang ada di masyarakat,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Surfa Yondri berharap mesin penarik perahu nelayan ini dapat dijaga dan dirawat dengan baik, karena mesin ini dapat mempermudah para nelayan dalam menarik perahunya ke daratan.
“Jadi, keberadaan mesin ini akan membantu para nelayan untuk menarik perahunya ke daratan. Untuk itu, mohon jaga dan rawat mesin ini baik-baik,” pintanya.
Sementara itu, Ketua Peneliti/Pengabdi untuk pembuatan Mesin Penarik Perahu Nelayan, Nota Effiandi, menjelaskan bahwa mesin ini sengaja dibuat, karena dengan perahu perikanan yang kecil, para nelayan melabuhkan perahu mereka dengan menunggu ombak pasang kemudian menariknya sekuat mungkin ke arah pantai untuk mencegah kapal terbawa gelombang atau terkena pasang surut.
Dengan cara melabuhkan perahu seperti itu, maka membutuhkan tenaga manusia yang sangat besar dan waktu yang agak lama. Maka dari itu, untuk meningkatkan efisiensi dalam penyandaran perahu, maka perlu adanya inovasi yang berkaitan dengan suatu proses penyandaran perahu, sehingga dibuatlah mesin penarik perahu nelayan.
“Mesin penarik perahu yang dilengkapi dengan sepeda motor ini tidak membutuhkan tenaga manusia yang banyak untuk menarik perahu ke daratan. Hanya butuh satu orang untuk mengendarai sepeda motor sehingga perahu bisa ditarik ke daratan. Pastinya keberadaan mesin ini tentunya akan sangat efisien bagi para nelayan,” tukasnya.
Direktur Poltekpel Sumbar, Dr. H. Irwan, S.H., M.Mar.E berharap ke depannya, Poltekpel dan PNP terus berkolaborasi dalam menjalankan kewajiban untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi, supaya dapat mendorong pencapaian dan kualitas yang dihasilkan lebih maksimal.
“Kami berharap kolaborasi seperti ini dapat terus dilakukan. Mungkin dalam bentuk pendidikan ataupun pelatihan kepada masyarakat. Karena, sebagai Perguruan Tinggi Vokasi, pengabdian kepada masyarakat selayaknya memberikan warna dan keunggulan dari Perguruan Tinggi Vokasi tersebut,” ungkapnya.
“Untuk itu, kami berharap kepada Direktur PNP untuk terus berkolaborasi dengan kami. Sebab, dengan kolaborasi seperti ini kami tentunya mendapatkan pelajaran dan pengalaman yang melahirkan program pengabdian masyarakat yang relevan dan unggul. Jadi, selaku Direktur Poltekpel Sumbar, saya menyampaikan terima kasih kepada PNP atas kolaborasinya,” sambung Irwan.
Wali Nagari Katapiang Alwi Jaya mengucapkan terimakasih kepada PNP dan Poltekpel Sumbar yang telah memilih masyarakatnya, khususnya Kelompok Nelayan Mutiara Laut sebagai objek dari pengabdian kepada masyarakat.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada PNP dan Poltekpel. Mudah-mudahan apa yang diberikan ini menjadi ladang amal bagi kita semua,” ucapnya mendoakan.
Hal yang sama juga disampaikan Sekretaris Kelompok Nelayan Mutiara Laut, Sukirman M Nur. Kata dia, bantuan mesin penarik perahu ini sangat besar manfaatnya bagi Kelompok Nelayan Mutiara Laut.
“Kami tidak pernah bermimpi dan tidak pernah berhayal punya mesin penarik perahu ini. Mesin ini sangat berguna sekali bagi kami,” jelasnya.
Untuk itu, tambahnya, dia pun mewakili Kelompok Nelayan Mutiara laut mengucapkan terima kasih kepada PNP dan Poltekpel Sumbar.
“Kami sangat bersyukur sekali bisa mendapatkan bantuan ini. Untuk itu, kami mengucapkan ribuan terima kasih kepada PNP dan Poltekpel Sumbar yang telah memberikan bantuan buat kami,” pungkas Sukirman.(*)
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.