Sijunjung — Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 2.2 Satuan kerja (Satker) PJN II, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Sumatera Barat berupaya maksimal, guna memulihkan kembali Jalan Lintas Sumatera dari Muaro Kalaban Sawahlunto, hingga ke Dharmasraya sampai Batas Jambi serta Batas Riau.
“Saat ini kami akan memaksimalkan semua upaya agar pengerjaan Jalan Lintas Sumatera bisa kembali dilewati pengguna jalan dengan layak,” Sebut Nova Herianto PPK 2.2 saat menemani Bupati Sijunjung Benny Dwifa.
Dipaparkan Nova, proses perbaikan sepanjang 78,4 km dari arah Muarokalaban – Kiliranjao yang masuk wilayah Kabupaten Sijunjung, menggunakan pagu dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2021 sebesar Rp 36 milliar lebih. Sesuai rencana, proses perbaikan paling lambat tuntas menjelang akhir tahun ini.
Titik terparah terdapat di lima lokasi dari arah Muarobodi – Tanjunggadang. Dimana fisik jalan pada lima titik ini sudah mengalami kerusakan skala sedang, material aspal terkelupas, terban, dan berlubang.
Tak ayal kendaraan yang melintas dari kedua arah terpaksa harus memapah laju kendaraan guna menghindari malapetaka.
“Berdasarkan pengalaman yang sudah-sudah, salah-satu faktor cenderung menjadi kendala kami adalah masalah cuaca. Ujung-ujungnya proses pembangunan jadi molor,”ucap Nova saat ditanya kendala yang dihadapi di lapangan.
Bupati Sijunjung Benny Dwifa Yuswir meminta, jangan ada lagi jalan berlubang di Kabupaten Sijunjung, menyusul mulai digelarnya proses perbaikan/rehap jalinsum Kabupaten Sijunjung oleh BPJN Wilayah Sumbar.
“Alhamdulilah, proses perbaikan ruas jalan rusak di jalinsum Sijunjung sudah mulai dilaksanakan, bahkan pada satu titik yakni kawasan Tanjunggadang telah masuk tahap pengaspalan, “ujarnya didampingi Wakil Bupati, Iraddatillah, Minggu (21/3)
Ditegaskannya, perbaikan jalinsum Sijunjung sudah sangat mendesak, maka harus segera diselesaikan. Betapa sejauh ini keluhan demi keluhan senantiasa diungkapkan masyarakat lewat jejaring sosial, maupun secara langsung pada pejabat Pemkab Sijunjung dalam berbagai kesempatan. Sampai akhirnya ditengah-tengah masyarakat muncul iatilah ‘Sijunjung negeri seribu lubang’.
“Amat disayangkan. Maka kedepan Kita tidak ingin ada lagi paradigma buruk ditengah-tengah masyarakat akibat jalan rusak. Apalagi sampai-sampai sebahagian masyarakat ada melontarkan sumpah serapah, melontarkan kalimat-kalimat tak wajar pada pihak penyelenggara Pemkab Sijunjung,” tegas Bupati.
Dijelaskannya pula, penyelesaian masalah jalan berlubang menjadi program prioritas bagi Pemkab Sijunjung. Sehingg pihak Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat diharapkan ikut peduli terhadap prahara menahun itu. Bila perlu pada titik-titik tertentu/ rawan rusak, ditingkatkan kualitasnya menjadi rigid beton bertulang.
Manager Proyek PT Zaffira Tetap Jaya, Roy Han juga siap untuk mengoptimalkan proses pengerjaan proyek jalinsum Sijunjung sesuai kontrak. Sebagaimana tertuang dalam kontrak, semua titik rusak diperbaiki, diaspal, dan lobang-lobang bersileweran di sepanjang ruas jalan Muarokalaban – Kiliranjao pun ditambal.
“Tidak semuanya diaspal ulang, melainkan fokus berupa proses rehap rekon, ditambah galian bandar drainase sebagaimana ditetapkan sesuai kontram. Namun yang pastinya nanti diupayakan tidak ada lagi ruas jalan berlubang,” ucap Roy Han. (Oka)