Padang – Direktur Lebah Institute Nuki Suseno menanggapi apa yg disampaikan oleh Ketua DPC PPP Kota Padang, mengajak Poros Baru bergabung dengan Mahyeldi – Audy kekeliruan yang sangat fatal sekali dari seorang Maidestal Hari Mahesa yang kita kenal selama ini sangat kritis.
Harusnya pria yang akrab disapa Haji Esa mendorong Audy , anak muda sekelas Asean kalau lihat gelarnya, dengan modal besar maju untuk Cagub. Jangan jadikan Audy milenial cemen , tidak berani melawan arus perubahan , bagaimana memimpin Sumbar untuk bisa lebih cepat.
Harusnya Haji Esa memberikan pandangan yang logis kepada seorang Audy yang mau mengabdi di kampung , polling indikator bulan lalu saja cuma nomor tiga dan belum lagi terbelahnya kader PKS ke partai Gelora dan pendukung Gubernur Irwan Prayitno dan Wako Payakumbuh Reza Pahlepi yang masih belum kelihatan arahnya.
Kasihan Audy kalau hanya diberikan angin surga politik , coba aja lihat digital Haji Esa yang selalu melawan kebijakan Mahyeldi sebagai Walikota Padang, terutama masalah zakat serta masih banyak link beritanya di jagad maya.
Disinilah ketokohan seorang H Esa yang sudah lama di PPP akan dilihat publik Sumatera Barat , atau emang Haji Esa tidak didengar dan tidak dianggap lagi oleh team Audy .
Kalau memang Haji Esa pro perubahan dan mewakili anak muda , masa depan Minangkabau , Ajak Audy untuk Calon Gubernur Aja. Biar tahu sekalian hasilnya Kalau Audy Gubernur Baru Milenial Manang
Nuki Suseno juga menyampaikan masih ada waktu, pendaftaran di koalisi poros baru katanya baru buka 6 – 9 Agustus 2020. Ada waktu untuk Haji Esa Melakukan Lobby Lobby Politik di Internal PPP.(***)