Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) siap menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk segera membuka Jembatan Sei Alalak, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Jembatan ini akan dibuka untuk umum sebagai uji coba operasional secara terbatas hingga pelaksanaan peresmian.
Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja yang juga bertindak selaku Juru Bicara Kementerian PUPR mengatakan, sesuai petunjuk Menteri PUPR Basuki Hadimuljono bahwa selama uji coba operasional secara terbatas, terdapat beberapa ketentuan yang harus ditaati diantaranya jenis kendaraan yang diizinkan hanya untuk kendaraan roda dua dan mobil penumpang, dilarang berhenti dan parkir di atas jembatan, menjaga kebersihan dan ketertiban di area jembatan.
Dikatakan Endra, uji coba operasional secara terbatas dapat dilakukan karena Jembatan Sei Alalak sudah lolos uji laik fungsi struktur jembatan dari Menteri PUPR No.BM.05.03-Mn/1527 tanggal 15 September 2021 dan sudah selesai perbaikan pada tanggal 24 September 2021 kemarin.
“Sebagai tindaklanjut perintah Presiden Jokowi, Jembatan Sei Alalak akan open traffic untuk ujicoba pada Minggu, 26 September 2021 mulai pukul 13.30 WITA,” kata Endra.
Endra mengatakan, demi keamanan, keselamatan dan kenyamanan masyarakat selama masa uji coba operasional, Kementerian PUPR melalui Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Kalsel telah dan akan terus berkoordinasi dengan pihak Kepolisian Daerah dan Dinas Perhubungan Pemerintah setempat untuk pengaturan lalu lintasnya. Diharapkan juga partisipasi masyarakat Banjarmasin, Kalimantan Selatan untuk membantu menjaga dan memelihara salah satu pembangunan infrastruktur terbaru di Pulau Kalimantan ini.
Jembatan Sei Alalak memiliki kekhususan yaitu pilon jembatannya tunggal dan melengkung ke arah luar. Jembatan tersebut merupakan jembatan cable stayed dengan stuktur melengkung pertama di Indonesia sehingga dalam aspek konstruksi dan pemeliharaannya memiliki kompleksitas tersendiri. Untuk pemantauan dan pemeliharaan Ditjen Bina Marga akan menempatkan sensor-sensor pada beberapa bagian jembatan tersebut.
Jembatan Sei Alalak berlokasi di jalur utama lintas selatan Trans Kalimantan. Keberadaan jembatan tersebut meningkatkan kapasitas jalan lintas selatan sehingga mendukung konektivitas kota Banjarmasin baik ke arah Kalimantan Tengah hingga Kalimantan Timur.
Jembatan Sei Alalak dibangun dengan panjang keseluruhan 850 meter yang terbagi menjadi bagian jembatan utama (struktur cable stayed) sepanjang 130 meter, jembatan pendekat (struktur pileslab) sepanjang 295 meter dan oprit jembatan sepanjang 425 meter. Dana pembangunannya menggunakan alokasi Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) kontrak tahun jamak 2018-2021 senilai Rp272 miliar.(*)
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.