PADANG – Menjelang akhir 2019 ini, pembangunan pedistrian dan revitalisasi Batu Malin Kundang di objek wisata Pantai Air Manis ditargetkan tuntas. Pada 2020 nanti, pantai yang dikenal dengan situs legenda rakyat itu bakal menjelma jadi lebih eksotis.
“Pengerjaan pedistrian dan revitalisasi Batu Malin Kundang dimulai September ini. Sampai akhir 2019 ditargetkan selesai,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Arfian saat mengunjungi lokasi pembangunan pedistrian di Pantai Air Manis, Rabu (28/08/2019).
Pembangunan tersebut, kata Arfian, dilaksanakan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR). Menggunakan anggaran dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) sebesar Rp. 13,5 milyar.
Arfian menambahkan, keberadaan pedistrian akan lebih memanjakan pengunjung untuk menikmati suasana pantai. Pedistrian sepanjang lebih kurang 500 meter itu juga menjadi akses utama menuju Batu Malin Kundang.
“Pedistrian melengkapi kebutuhan akses Pantai Air Manis menuju objek Batu Malin Kundang. Disamping itu jadi sarana berolahraga jalan kaki bagi pengunjung,” imbuh Arfian.
Adapun objek Batu Malin Kundang akan direvitalisasi. Kondisinya akan dibebaskan dari timbunan pasir.
“Posisi Batu Malin Kundang agak diangkat supaya fisik perahu dan ornamen situs legenda itu terlihat lebih nyata,” jelas Arfian.
Menyusul pembenahan kapal Malin Kundang tersebut, pahatan diorama yang ada di dinding bukit sebelah selatan batu legenda itu juga akan dipercantik. Pernak-pernik diorama tentang kisah si anak durhaka yang dikutuk itu akan ditampilkan lebih tegas.
“Diorama di dinding bukit akan dibenahi, sehingga menegaskan kisah si anak durhaka bisa disaksikan pengunjung,” ujar Arfian.
Lebih lanjut Arfian, sejalan dengan pembangunan pedistrian, lahan parkir dan pembenahan batu Malin Kundang, akses jalan menuju pantai pun sudah diperlebar. Badan jalan yang semula sempit di lingkungan pemukiman tersebut sudah ditambah pengecoran 1 meter kiri-kanannya.
“Kiri kanan jalan ditambah 1 meter sehingga jalan akses masuk sudah semakin lebar. Saat ini dalam pengerjaan,” ulasnya.
Untuk memulai pengerjaan tersebut, lanjutnya, praktis harus memindahkan pedagang. Pihaknya sudah membicarakan hal itu dengan tokoh masyarakat dan para pedagang setempat.
“Kita sudah membicarakan dengan pedagang dan tokoh masyarakat. Hal itu disambut positif. Kita akan surati pedagang untuk memberitahukan pengerjaan akan dimulai,” tutupnya.(*)