Padang – Memasuki dunia teknologi digital saat ini, diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal dalam memanfaatkan Teknologi Informasi (TI). Termasuk di Kota Padang ibukota provinsi Sumatera Barat yang memerlukan banyak tenaga TI atau profesional bisnis digital agar dapat melek teknologi.
Hal ini diakui Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Padang Rudy Rinaldy saat menjadi pembicara dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Pengembangan SDM Bidang Bisnis Digital dan Logistik Perdagangan Internasional” yang diselenggarakan Politeknik Negeri Padang (PNP) di salah satu hotel berbintang di Padang, Kamis (11/2/2021).
“Kebutuhan SDM Kota Padang untuk profesional bisnis digital mencapai 60 persen dari kebutuhan sumber daya lain,” ujarnya.
Rudy merinci, kebutuhan profesional bisnis digital itu di antaranya yakni data anlyst, CEO specialist, social media manager, produce manager, data base administrator, behaviour and data scientist, desainer 3D, animator, front end programmer, serta mobile application programmer. Ke semua kebutuhan itu sebenarnya sangat diperlukan mendesak. Namun tidak semudah yang dibayangkan untuk mendapatkan tenaga handal untuk saat ini bagi Pemko Padang.
Dijelaskan Rudy, tenaga TI memang terbilang langka saat ini. Bahkan di Dinas Kominfo Kota Padang hanya terdapat sebelas orang tenaga ahli TI. Padahal di dinasnya itu terdapat 36 ASN, namun tenaga yang mampu mengoperasikan TI hanya beberapa saja.
“Tenaga TI itu special talent. TI itu hobby seseorang. Jika sudah hobby TI dan masuk ke dalam TI, akan gampang,” sebutnya.
Sisi lain Rudy Rinaldy menyambut baik diluncurkannya program studi ‘bisnis digital’ di kampus PNP. Menurutnya, jurusan ini akan menjawab kebutuhan di masa datang. “Memang di masa datang transformasi digital itu sebuah keharusan,” katanya.
Rudy mengajak pihak PNP untuk melihat permintaan maupun ‘pangsa pasar’ lulusan program studi tersebut. Jangan sampai jurusan baru ini terkendala di kemudian hari karena lulusannya tidak mendapat tempat di lapangan pekerjaan yang ada.
Namun begitu, Rudy yakin seluruh lulusan PNP lebih mumpuni. Hal ini sudah dapat terlihat ketika mahasiswa PNP melakukan magang di Pemko Padang. Hampir seluruh mahasiswa yang magang di Diskominfo mampu membantu pekerjaan. Mulai dari menangani masalah jaringan (networking) hingga menyiapkan aplikasi.
FGD ini diikuti oleh sejumlah peserta. Di antaranya akademisi, BUMN/BUMD, serta beberapa platform digital yang ada di Indonesia. Kegiatan yang juga dilaksanakan secara daring itu juga menghadirkan pemateri lainnya. Di antaranya dari BNI, Indosat, BNI, Telkom, Kadin, Transnet, Google, Akatrust.
Sementara itu Direktur Politeknik Negeri Padang Surfa Yondri menyambut baik FGD tersebut. Menurutnya, lewat FGD akan dapat menyinkronkan antara kebutuhan, keinginan dan kebutuhan terhadap pengembangan SDM bidang bisnis digital dan logistik perdagangan internasional.
“Ini dalam rangka pengembangan dan menjawab tantangan ke depan,” sebutnya.
Dituturkannya, segala bentuk pekerjaan nantinya dalam bentuk digital. Mengantisipasi pekerjaan berbasis digital itu, diharuskan ada upaya untuk migrasi dan beradaptasi ke model pekerjaan tersebut. PNP juga mesti menyiapkan SDM yang dibutuhkan.
“Karena itu kita butuh masukan dari praktisi dan industri, sehingga dapat diketahui seperti apa sumber daya yang dibutuhkan,” ucapnya. (*)