Sawahlunto, Intrust – Wali Kota Sawahlunto Deri Asta melalui Pemko Sawahlunto akan melaksanakan evaluasi pada jaringan listrik di gedung-gedung tua warisan budaya akibat terjadinya kebakaran pada Gedung Pusat Kebudayaan (GPK) yang merupakan salah satu situs bersejarah zaman Kolonial Belanda, Kamis siang (3/11) pada hari kedua kegiatan Hari Pangan se-Dunia ke-42.
“Telah terjadi musibah kebakaran pada salah satu gedung cagar budaya kita. Untuk penyebab secara pasti kita masih menunggu keterangan hasil penyelidikan aparat Kepolisian. Pemko Sawahlunto telah menurunkan langsung personel Satpol PP dan Damkar yang bahu-membahu memadamkan api bersama masyarakat,” kata Wali Kota Sawahlunto Deri Asta, saat hadir langsung di lokasi kebakaran.
Disampaikan Wali Kota, dengan penanganan dari Satpol PP dan Damkar, yang didukung jajaran TNI-Polri dan unsur lainnya di lokasi tersebut, api telah berhasil dipadamkan sekitar dua jam kemudian.
“Pada hari ini GPK sedang dipakai oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat untuk menyelenggarakan Festival Durian. Namun dengan kebakaran ini maka kegiatan Festival Durian tersebut untuk sementara dibatalkan pelaksanaannya,”ujarnya.
Kapolres Sawahlunto AKBP. Purwanto Hari Subekti yang ikut memantau menyampaikan bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab dari kebakaran tersebut.
“Untuk sementara dari keterangan saksi dan warga di sekitar lokasi, mereka menyebut api mulai terlihat sekitar pukul 09.30 WIB. Api itu muncul dari bagian atas yaitu dari atap bangunan. Warga menduga ada permasalahan jaringan listrik di bagian atap tersebut,”ujar AKBP Purwanto.
Pihak kepolisian juga menjalankan pemeriksaan dan penyelidikan sesuai Standar Operasi Prosedur (SOP) yang berlaku. Dimulai dengan membantu pemadaman dan mengamankan lokasi dengan police line.
Bangunan GPK merupakan aset milik PT. Bukit Asam yang sekarang untuk pengelolaannya dilakukan oleh Hotel Khas Ombilin. tri
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.