Padang – Sebanyak 142 atlet dari 25 cabang olahraga Sumatera Barat yang lolos ke arena Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2021 di Provinsi Papua lakukan tes fisik tahap kedua, Senin (29/6/2020) di Sport Hall GOR H Agus Salim Padang.
Tes fisik yang dipimpin Dr Rina Ambar Dewanti merupakan program Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumbar dilaksanakan, sebagai bentuk evaluasi terhadap atlet yang sudah dibina KONI, meghadapi pesta olahraga terbesar di Tanah Air.
Sekretaris Umum KONI Sumbar Irnaldi Samin kepada majalahintrust mengatakan, tes fisik tahap 2 diikuti 142 atlet dari 25 cabang olahraga selama dua hari, 29-30 Juni.
Tes fisik dibagi empat klaster, dimana klaster pertama dan kedua Senin (29/6/2020) kemudian kelompok ketiga dan keempat, Selasa (30/6/2020). Pembagian dilakukan sesuai dengan standar protokol kesehatan Covid -19.
“Tes fisik ini tidak terlepas untuk mengevaluasi sejauh mana ketahanan fisik atlet Sumbar. Apalagi pasca Covid 19 ini program latihan yang sudah dibuat sedikit dirobah,”ungkap Irnaldi Samin.
Ketua KONI Sumbar Syaiful melalui Wakil Ketua Fazril Ale mengatakan, tes fisik sangat penting untuk kebugaran atlet. Semua yang dilakukan ini membuktikan atlet Sumbar tidak tidur, akan tetapi tetap berkegiatan latihan. “Selain itu walaupun di tengah pandemi Covid-19 atlet PON Sumbar tetap latihan secara mandiri di tempat masing masing, ” ujar Ale.
Fazril Ale mengharapkan kepada tim pelatih agar selalu mendampingi atlet dari berbagai kegiatan termasuk tes kemampuan fisik. Namun, tidak diwajibkan semua tim palatih hadir, tapi salah seorang yang mewakili.
Tidak menutup kemungkinan pelatih yang tak mendampingi atletnya disanksi berupa pemutusan honor dan yang diputus status pelatihnya sesuai regulasi yang ditetapkan Koni.
Kemudian, setelah semua atlet mengikuti tes kemampuan fisik, maka Sabtu (4/7/2020) maka dilanjutkan dengan rutinitas latihan bersama. Selain itu semua atlet yang lolos PON ini tak otomatis berangkat PON nantinya.
Maka dituntut atlet meningkatkan kemampuannya terutama pada cabor yang terukur. Sebab, Koni telah membuat regulasi, jika atlet Cabor terukur yang tak mampu meningkatkan kemampuan teknik dan fisiknya, juga tak tertutup kemungkinan didegradasi.
Untuk mengukur kemampuan atlet tersebut nanti bakal dilaksnakan training camp (TC) ke daerah tetangga. Bukan, keluar negeri akan tetapi cukup di daerah tetangga saja. TC ini akan diprioritaskan kepada Cabor terukur.
Konsultan Fisik KONI Sumbar Rina Ambar Dewanti mengatakan, dalam melakukan tes kemampuan fisik lebih menekankan kepada empat kemampuan dari 10 parameter kemampuan fisik. “Terutama ditekankan kepada ketahanan dan kecepatan,” ujar Rina. (ridho)