Dharmasraya, Intrust – Pawai dan karnaval yang dilaksanakan Karang Taruna Blok B Koto Agung, Nagari Sungai Duo, Kecamatan Sitiung, dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke 77, Minggu (21/08), berlangsung meriah.
Ribuan orang dari berbagai kalangan ikut berpartisipasi dengan menampilkan sejumlah kreasi terkait bulan kemerdekaan serta kreatifitas lain yang melambangkan persatuan dan kesatuan Republik Indonesia.
Adapun kreatifitas yang ditampilkan di antaranya, replika peralatan tempur yang menggambarkan perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan, yakni pesawat tempur, tank dan meriam, lengkap dengan bala tentaranya yang memanggul senjata.
Selain penampilan atraksi drama teatrikal, serta kostum budaya daerah, peserta dengan busana unik juga menjadi sisi lain dari pawai ini, beberapa peserta tampil dengan bahan daur ulang, seperti kertas koran, plastik dan daun pisang kering.
Di barisan lain, para petani juga tak lupa memamerkan hasil panennya sebagai tanda syukur memperoleh nikmat kemerdekaan.
Pawai dan karnaval dimulai dari Lapangan Sepakbola Pasar Koto Agung, dibuka dan dilepas secara resmi Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan. Ikut mendampingi Dandim 0310/SSD, Letkol Endik Hendra Sandi, Kapolres Dharmasraya, diwakili Kasat Binmas, camat dan walinagari setempat, serta turut disaksikan ribuan masyarakat yang datang dari seluruh penjuru Dharmasraya.
Dalam kesempatan itu, Sutan Riska tak henti-henti memuji kreativitas warga setempat dalam mendesain semua properti dan skenario kegiatan sehingga menarik untuk disaksikan.
“Saya kira kreativitas warga Blok B Sitiung 1 ini layak menjadi contoh bagi warga lain di setiap nagari dalam menyelenggarakan pawai dan karnaval,” ungkap Sutan Riska.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada penyelenggara dan peserta yakni Karang Taruna dan seluruh warga Blok B Sitiung I.
“Saya salut dengan kekompakan pemuda dan warga Koto Agung. Acara sebesar ini saya kira membutuhkan energi yang luar biasa untuk mewujudkannya”, lanjut Sutan Riska.
Sementara Hasibuan, warga setempat mengungkapkan rasa antusiasmenya untuk mengikuti pawai dan karnaval hari kemerdekaan ini. Ia mengaku sudah lama tak menyaksikan acara tahunan ini dilaksanakan pasca dilanda Covid-19.
“Ini kan yang pertama setelah Covid, jadi memang sangat ditunggu-tunggu sekali oleh warga sini”, tutup pria yang akrab dengan panggilan Buang ini. mbk
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.