Pessel, Intrust — Peduli masyarakat kurang mampu, Wakil Gubernur Sumatera Barat datangi rumah Helmi Yardi si buruh tani yang tidak layak huni selama 15 tahun ditempatinya.
Helmi Yardi berusia (50) tahun ini kesehariannya bekerja sebagai buruh tani di Baruang Baruang Balantai Koto XI Tarusan tidak menyangka akan didatangi Wagub Sumbar.
Rasa tidak percaya, ia pun memanggil istrinya untuk menyambut kedatangan orang nomor dua di Sumbar tersebut.
“Ondeh mande ado pak Wagub mah. Baa aka ko rumah kami mode iko, silahkan masuk pak,” ucap Helmi.
Terlihat sekali Helmi ragu-ragu, tak percaya saat Wagub Sumbar mau mengunjungi rumah yang sangat sederhana berdinding papan bekas yang ditempatinya.
Helmi bersama istrinya Desi Arisandi (45) menceritakan kehidupannya kepada Wagub Sumbar, bagaimana ia menjalan kehidupannya untuk mencukupi kehidupan keluarganya.
“Saya hanya buruh tani pak. Ado ampek anak awak semua sedang membutuhkan biaya. Alhamdulillah istri awak membantu dengan berjualan ripik,” ujarnya.
Mendengarkan Helmi bercerita tanpa disadari Desi Arisandi meneteskan air mata. Sesekali ia menghapus air matanya, agar tidak terlihat ia bersedih di depan rombongan Wagub Sumbar.
“Saya sangat senang, kehadiran pak Wagub ini membawa keberkahan bagi keluarga kami,” kata Desi terisak tangis.
Mendengar curahan hati (Curhat) keluarga Helmi, Wagub Audy Joinaldy ikut prihatin dan berharap bantuan program bedah rumah BAZNAS Sumbar bisa dimanfaatkan sebagaimana mestinya.
Bantuan program bedah rumah BAZNAS, menjadi salah satu upaya Pemprov Sumbar dalam membantu masyarakat tidak mampu skala prioritas untuk mendapatkan rumah layak huni.
“Ini bantuan dari BAZNAS yang dana bantuannya bersumber dari pembayaran zakat masyarakat, ASN Pemprov Sumbar dan Bank Nagari. Semoga bermanfaat bagi pak Helmi sekeluarga,” ungkap Audy.
Menurutnya kunjungan ini merupakan rangkaian dari Safari Ramadhan dan sekaligus melihat langsung kondisi masyarakat kurang mampu, mendengarkan keluhan dan aspirasinya sekaligus memberikan bantuan.
Bantuan yang diberikan di antaranya bedah rumah dengan anggaran Rp25 juta.
“Kondisi rumah Pak Helmi memang tidak layak huni. Dengan bantuan Rp25 juta, mudah-mudahan ini bisa memberikan tempat tinggal yang lebih nyaman,” harapnya.
Dijelaskannya, bantuan bedah rumah ini Insha Allah akan cukup jika digunakan sebaik-baiknya sesuai peruntukannya. Apalagi jika pelaksanaannya dibantu secara gotong royong masyarakat sekitar.
“Hari ini juga, pemprov bersama Baznas memberikan bantuan. Jangan dinilai dari rupiahnya, namun ini adalah bentuk kepedulian kami kepada masyarakat,” pungkasnya. ns
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.