Padang – STMIK Indonesia Padang gandeng PT Pegadaian guna menjalankan program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka). Kerjasama yang terjalin diwujudkan dalam MoU dan Penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) yang dilaksanakan pada Kamis (17/6) di Aula kampus setempat.
Ketua STMIK Indonesia Padang Masyuri Hamidi dalam sambutannya mengatakan, Program MBKM merupakan program pusat, guna link and match dunia pendidikan dan industri.
Pihaknya menggandeng Pegadaian untuk mengaplikasikan program dimaksud, karena hubungan erat sudah terjalin dengan baik. Disamping itu juga dengan didukung 52 outlet se Sumbar, memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk magang di Pegadaian.
Tujuan lainnya, supaya mahasiswa STMIK bisa mendapatkan pengalaman bagaimana sebetulnya dunia industri. Selain itu juga membuka kesempatan kerja bagi lulusan STMIK, sehingga lulusan terserap maksimal di dunia kerja, khususnya di Pegadaian.
“Hubungan STMIK dan Pegadaian sangat erat, namun kerjasama formal belum ada. Saat inilah kesempatan kerjasama formal dilegalkan. Ibaratnya, antara STMIK Indonesia dan Pegadaian sudah menikah. Jadi sudah ada tanggung jawab masing masing dengan ikatan janji ini,”ucapnya.
STMIK Indonesia sebut Mashuri, juga telah melakukan banyak kerjasama dengan berbagai pihak. Terbaru adalah kerjasama dengan Fateta Universitas Andalas, membuat aplikasi kualitas tumbuhan serta kualitas buab buahan.
Kemudian menjalin kerjasama dengan Aprindo, sebelumnya dengan Prodj TI Unand. Saat ini juga sedang proses kerjasama dengan Malaysia.
“Dengan banyaknya kerjasama STMIK dengan pihak lain, serapan tamatan STMIK menjadi lebih baik dan cepat terserap. Karena mereka sudah dibekali dengan ilmu praktek, bukan teori saja. Dalam artian soft skil mereka menjadi lebih baik, setelah dikenalkan dengan industri sejak dini,”ulasnya.
Pimwil II Pekanbaru Sumbar Riau Kepri dan Jambi Maryono mengatakan, Mou dan PKS dengan STMIK Indonesia ini sangat istimewa. Karena dari Pegadaian diseluruh Indonesia, dengan STMIK baru dilaksanakan kerjasama.
Ia melihat potensi kerjasama dengan STMIK Indonesia sangat bagus bagi kedua belah pihak. Apalagi dengan keunggulan SDM teknologi, sejalan dengan keinginan perusahaan untuk digitalisasi layanan.
“Kerjasama MBKM ini pertama kali kami pilih STMIK Indonesia Padang. Kalau cepat terjadi bisa jadi pilot project bagi seluruh Indonesia. Pegadaian juga sudah bekerjasama dengan industri dan institusi non pendidikan sebelumnya. Cakupan Pegadaian luas, peluang untuk berkarir dan berkembang sangat terbuka. Sehingga keinginan kedua belah pihak mudah mudahan akan terwujud setelah kerjasama ini,”tuturnya.
Lebih lanjut Ia mengungkapkan, selama ini orang hanya mengetahui pegadaian hanya tempat gadai saja. Padahal sudah 120 tahun lebih usianya, lebih 45 layanan sudah di buat dengan basis digital service
“Dengan digitalisasi layanan, Pegadaian tidak lagi identik dengan kepepetan orang susah dengan sistem gadai,”pungkasnya.(ridho)