Sawahlunto, majalahintrust.com – Kebun Buah Kandi yang didirikan di bekas lahan tambang seluas 31 hektar telah memberikan kontribusi yang positif bagi Kota Sawahlunto dengan beberapa keunikan. Menjadi salah satu geosite bekas tambang dengan land form yang unik, direklamasi untuk bernilai ekonomis dengan penerapan ilmu geologi pertambangan.
Kepala UPTD Pembibitan Efdi mengatakan Kebun Buah Kandi yang awalnya dikonsep sebagai agrowisata, di bawah UPTD pembibitan kini dikonsep menjadi Agro Eduwista, dan dirangkul dengan geologi dan pertambangan.
“Karena di lokasi wisata, kita juga dapat melihat aktifitas tambang yang masih aktif dengan lipatan-lipatan batuan sendimen,” ucap Efdi, Minggu (28/7).
Ia menambahkan saat ini Kebun Buah Kandi telah memiliki beragam jenis tanaman dan buah-buahan. Mulai dari nangkadak, lengkeng, nenas bogor, pepaya, jambu jamaika, sawo londo hingga produksi madu galo-galo. Selain itu pihak wisata juga menawarkan paket sekolah maupun umum untuk camping dan gathering di lokasi.
“Pengunjung juga dapat menikmati dan memanen langsung keberagaman aneka jenis buah-buahan dan dapat langsung belajar bagaimana cara mencangkok, menyetek, sambung tanaman dan lain sebagainya di tempat,” ungkapnya.
Efdi berharap Kebun Buah Kandi menjadi pusat edukasi pertanian yang dapat memberikan informasi kepada masyarakat dan juga pelajar karena di lahan bekas tambang ini bisa diterapkan pertanian terintegrasi.
“Kita tunjukkan bahwa di lahan kritis dan lahan tandus bekas tambang masih produktif dan bisa tumbuh beraneka ragam tanaman dan itu hanya ada di Kebun Buah Kandi Kota Sawahlunto,”
Pihak wisata juga melakukan pembibitan yang diproduksi massal untuk beberapa jenis tanaman perkebunan seperti pinang, durian, manggis, dan alpukat, yang dibagikan gratis kepada pengunjung. tri
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.