Pasaman, majalahintrust.com – Pengembangan perhutanan sosial dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor pariwisata terus dilakukan di Kabupaten Pasaman. Kemarin, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sumbar, Yozawardi, di bawah bimbingan Wakil Gubernur (Wagub) Sumbar Audy Joinaldy memberikan fasilitas pariwisata alam di Kabupaten Pasaman, khususnya di Kotopanjang, Nagari Lansek Kodok, Kecamatan Rao Selatan.
Sebagai bentuk keseriusan Pemprov Sumbar dalam mendukung pariwisata di Kabupaten Pasaman, Wagub Sumbar didampingi Kepala Dinas Kehutanan dan anggota DPRD Provinsi Sumbar berserta jajaran Dinas Kehutanan, mengunjungi acara workshop Forum Perhutanan Sosial Lingkup UPTD KPHL Pasaman Raya, yang diselenggarakan di objek wisata Alam Koto Panjang, Nagari Lansek Kodok, Kecamatan Rao Selatan.
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sumbar Yozawardi mengatakan, kalau dulunya daerah Kotopanjang merupakan hutan kemasyarakatan yang terdiri pohon pinus. Namun, karena saat itu, getah pohon pinus sangat murah, maka atas inisiatif Pokdarwis, lokasi pinus tersebut dijadikan sebagai daerah wisata alam.
Maka, dalam rangka pengelolaan perhutanan sosial, Dinas kehutanan Provinsi Sumbar memberikan akses terhadap perubahan sosial terhadap masyarakat lokal sekitar hutan dan memberikan sarana untuk meningkatan pendapatan masyarakat sesuai dengan potensi yang ada.
Sementara itu, Wagub Sumbar Audy Joinaldy mengatakan, Sumbar merupakan daerah yang terdiri dari 55 persen adalah hutan, hampir 40 persen merupakan hutan lindung dan lebih dari 80 persen nagari berdiri di kawasan hutan termasuk Kotopanjang.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan, Pemprov Sumbar di bawah Dinas Kehutanan saat ini mengembangkan program perhutanan sosial. Atas kegigihan dari seluruh unsur, program kehutanan Sumbar termasuk yang terbaik di Indonesia.
“Kabupaten Pasaman termasuk kabupaten yang ingin maju dan berkembang, hal ini terlihat dari banyaknya koordinasi daerah ini dengan provinsi sehingga banyaknya program yang masuk ke Pasaman,” ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, agar bantuan yang telah diberikan bisa dimanfaatkan dan dipergunakan dengan baik, dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan adanya keseriusan daerah dalam mengelola wisata terutama wisata alam Kotopanjang.
Ia berharap pada tahun 2023 bisa masuk desa wisata nasional , maka dari itu, untuk mewujudkan itu semua, perlu dukungan dari seluruh unsur masyarakat.
Dirinya mengungkapkan, Pasaman merupakan salah satu destinasi wisata di Sumbar. Hal tersebut dibuktikan dengan penyetoran event agenda wisata di kalender wisata Sumbar, dan merupakan salah satu background-nya Indonesia dalam menjaga kestabilan lingkungan.
Pada kesempatan tersebut dalam sambutannya, Wakil Bupati Pasaman Sabar A.S menyebutkan, luas hutan kabupaten Pasaman menurut fungsinya sebesar 264.057 hektare, yang terdiri dari 32.288 hektare cagar alam, 570 hektar taman Wisata alam, 196.706 hektare hutan lindung, 29.566 hektar hutan produksi terbatas, dan 4.924 hektare hutan produksi konvensi.
“Dengan topografi yang demikian, kita akan tetap menjaga dan memanfaatkannya untuk kesejahteraan masyarakat, khususnya di sekitar kawasan tersebut,” ujarnya.
Dengan adanya legalitas perizinan pemanfaatan kawasan, berdasarkan SK menteri lingkungan hidup dan kehutanan Nomor 514/ Menhut II/ 2913, dengan luas 230 hektar terhadap kelompok tani beringin sakti jorong Kotopanjang, Pemkab Kabupaten Pasaman sangat bersyukur dan berterima kasih terhadap Pemprov Sumbar.
Dalam kesempatan tersebut, Pemprov Sumbar juga melakukan peninjauan lokasi kemah wisata yang berada dikawasan puncak Kotopanjang yang merupakan kawasan yang mempunyai pemandangan yang sangat menakjubkan dan berhawa sejuk, dan dilengkapi dengan kemah glamping dan sarana yang cukup memadai. (*)
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.