Berperan Penting Bantu Mentawai Keluar dari Status Daerah Tertinggal
Padang – Kabupaten Mentawai siap meninggalkan status daerah tertinggal. Babak baru menuju Mentawai maju dan sejahtera dimulai dari pelaksanaan pembangunan infrastruktur jalan Trans Mentawai, berkat perhatian lebih Presiden Joko Widodo.
Dalam beberapa tahun belakangan, Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), senantiasa mengupayakan dana APBN selalu mengalir ke Mentawai, demi terlaksananya pembangunan jalan yang menjadi objek paling vital disana.
Kucuran dana Ratusan Miliar Rupiah pun sudah melekat kepada pembangunan fisik jalan disana, dimana pembangunannya dilaksanakan oleh Ditjen Bina Marga Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) III Padang.
Pembangunan Trans Mentawai membentang sepanjang 393,20 km dengan rincian, Pulau Sipora sepanjang 77 km, Pagai Utara 63 km, Pagai Selatan 66 km, dan Siberut 187,20 km.
Saat ini yang telah dibangun dengan pengerasan sepanjang 63,10 km, belum dibuka sepanjang 154,40 km dan yang sudah terbuka tapi belum pengerasan sepanjang 171,70 km.
Pulau Sipora dengan panjang jalan 77 km merupakan jalan terpanjang yang sudah dalam pengerasan sepanjang 33,30 km, 6 km jalan belum terbuka dan sepanjang 12 km belum lagi dalam pengerasan.
Kepala BPJN III Padang Ir.H Aidil Fiqri MT didampingi PPK 1.6 Nova Herianto ST.MT mengatakan, lanjutan pekerjaan pembangunan jalan Trans Mentawai tahun 2019, dilakukan pada ruas jalan Tua Pejat – Rokot – Katiet – Sioban dengan nilai pagu anggaran Rp 41 miliar.
Dikatakan Aidil, ruas jalan nasional Trans Mentawai saat ini sangat tidak memadai. Dari ratusan kilometer jalan nasional disana, baru 33 km yang sudah memenuhi standar. Sisanya berupa jalan tanah, jalan berlumpur, bahkan masih jalan setapak.
“Kita mengakui butuh biaya besar untuk membenahi ruas jalan nasional di Mentawai dengan kondisi memprihatinkan seperti saat ini. Pelan namun pasti, Kementerian PUPR akan terus menganggarkan setiap tahun lanjutan pekerjaan jalan Trans Mentawai ini,” Jelas Aidil
PPK 1.6 PJN I Sumbar Nova Herianto dikesempatan terpisah menjelaskan, pekerjaan fisik jalan Trans Mentawai dilakukan dengan sistem paket Long Segment, dengan item pekerjaan pemeliharaan jalan dan pelebaran jalan menuju standar ruas jalan nasional. Kontraktor pelaksana diamanahkan kepada PT Arupadhatu Adhi Sesanti.
“item pekerjaannya pelebaran jalan menuju standar. Saat ini lebar jalan ada yang dua meter, ada jalan setapak, diangsur melebarkan dari standar jalan nasional menjadi 7 meter. Selain itu juga penanganan lereng karena rawan terban ada 3 titik, dibiarkan lama lama akan putus,” Tuturnya.
Bupati Mentawai Yudas Sabbagalet mengakui, saat ini masyarakat Kepulauan Mentawai telah mulai merasakan pelaksanaan pembangunan jalan Trans Mentawai yang dilakukan pemerintah, mengingat sejak 10 tahun lalu tidak pernah dibayangkan.
Yudas pun tak memungkiri, pembangunan jalan merupakan salah satu persoalan utama dalam membuka wilayah Mentawai yang selama ini seakan-akan tertutup.Dengan adanya pembangunan jalan ini, pemerintah Kabupaten Mentawai telah mampu menghubungkan banyak daerah dari ibu kota ke daerah-daerah terpencil dalam pulau dan antar pulau di Kepulauan Mentawai.
“Pembangunan jalan ini juga pula kita telah berhasil menyatukan masyarakat Mentawai dalam berkemajuan untuk keluar dari daerah tertinggal, terbelakang dan terluar (3T),” ungkapnya senang.
Yudas juga menyampaikan, keberhasilan pembangunan jalan dan transportasi di Kepulauan Mentawai tidak terlepas dari perhatian Presiden Joko Widodo, dukungan kementerian PUPR dan pemerintah provinsi Gubernur Irwan Prayitno dan Wakil Gubernur Nasrul Abit.
“Ini merupakan babak baru, dalam meningkatkan pembangunan Kepulauan Mentawai untuk wujudkan kesejahteraan masyarakat. Kepulauan Mentawai merupakan daerah yang amat menjanjikan untuk menjadi daerah yang maju, terbuka, dan layak dikunjungi sekaligus mampu menyejahterakan masyarakat tanpa mengabaikan karakter budaya Sikerai yang berkemajuan sebagai jati diri Mentawai,”pungkasnya.(ridho)