Pasaman, Majalahintrust.com – Dalam upaya memaksimalkan sumber pembiayaan pembangunan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan APBN, Bupati Pasaman SABAR AS bersama beberapa Kepala OPD kembali mengunjungi beberapa kementerian di Jakarta.
Adapun sejumlah kementerian yang dikunjungi tersebut seperti Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Pertanian, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pariwisata dan Eko Kreatif serta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Kunjungan yang dilaksanakan secara maraton selama 2 hari tersebut mendapat respon positif dan apresiasi dari pejabat di jajaran kementerian terutama dalam mendukung Program Prioritas Pembangunan Kabupaten Pasaman ke depan.
Dalam pelaksanaan kunjungan ke Kementerian Kelautan dan Perikanan yang diterima oleh Kepala Biro Perencanaan dan Tim, Bupati Sabar AS memaparkan terkait potensi perikanan darat Kabupaten Pasaman yang sangat besar dan menjanjikan untuk dikembangkan ke depan beserta kendala dan permasalahannya.
Begitu juga dengan upaya dalam memaksimalkan implementasi dari Penetapan Kabupaten Pasaman sebagai Kawasan Kampung Perikanan Budidaya oleh Menteri KKP melalui SK nomor 64 tahun 2021.
Dalam tanggapan dan penjelasannya, Ade Wiguna selaku Ketua Tim Kerja Perencanaan Strategis dan Lintas Sektor Kementerian KKP menyatakan bahwa saat ini sedang berproses penyusunan Renstra KKP 2025-2029 sambil memperhatikan potensi kawasan perikanan dalam mendukung ketahan pangan.
Selanjutnya untuk pembiayaan DAK 2025 akan memprioritaskan Kabupaten pasaman dan berdasarkan data rekapitulasi usulan Kab/ Kota utk th 2025, Kabupaten Pasaman sudah termasuk didalam daftar tersebut. Semoga th 2025 Kab Pasaman kembali mendapatkan DAK Tematik Ketahanan Pangan untuk Perikanan.
Pada kesempatan tersebut juga diinformasikan terkait Potensi pengelolaan Pabrik Pakan Ikan Mandiri ke depan serta Alternatif Sumber Pembiayaan lain yaitu melalui SBSN yang perlu juga dipertimbangkan Kabupaten Pasaman.
Begitu juga dengan Kunjungan Bupati Sabar AS ke Kementerian Pertanian. Orang nomor satu di Pasaman itu diterima oleh Kepala Biro Perencanaan Kementan.
Pada kesempatan tersebut Bupati Pasaman Sabar AS kembali memaparkan kondisi pembangunan pertanian di Kab Pasaman terkait Produksi, Pemasaran dan teknologi Pertanian yang berkembang di daerahnya. Begitu juga dengan data kontribusi sektor Pertanian terhadap PDRB dan komitmen Kabupaten Pasaman untuk menjadi salah satu kab yang ikut menjaga stabilitas dan ketahanan pangan.
Namun dgn kondisi kemampuan fiskal daerah yg rendah perlu didukung oleh pembiayaan dari pemerintah pusat baik melalui APBN maupun pengalokasian dana DAK.
Hal ini mendapat respon positif dan dukungan dari kementerian pertanian dan akan mengupayakan agar Kabupaten Pasaman kembali mendapatkan pembiayaan DAK Tematik sesuai dengan kebijakan pembiayaan dari Pemerintah Pusat sehingga menjadi Lokasi Prioritas DAK 2025 .
Dukungan tersebut juga berdasarkan evaluasi bahwa Kabupaten Pasaman dari Sisi Realisasi dan Pelaporan DAK tahun sebelumnya selalu berpredikat Baik. Juga diingatkan agar OPD terkait harus tetap bersinergi dan berupaya maksimal dalam membangun sektor pertanian di Kabupaten Pasaman.
Selanjutnya pada kunjungan Bupati Pasaman ke Kementerian Kesehatan diterima oleh Direktur Pelayanan Kesehatan Kemenkes DR.dr. Aswan Usman bersama Tim.
Dalam kesempatan tersebut Bupati Sabar AS menyampaikan beberapa kebutuhan strategis dalam pembangunan dan peningkatan pelayanan kesehatan di Kabupaten Pasaman yang diharapkan mendapat dukungan dari Pemerintah Pusat terutama melalui pengalokasian DAK tahun 2025, yaitu Peningkatan Sarpras Pelayanan di RS Tuanku Imam Bonjol dan RS Tuanku Rao, Rencana pembangunan RS Pratama di Kec Tigo Nagari dan Peningkatan Sarpras beberapa Puskesmas di Kabupaten Pasaman.
Terkait hal ini, ditanggapi langsung oleh DR. Asman bahwa saat ini sudah dibuka LOKPRI DAK Kesehatan dan Kabupaten Pasaman sudah terakomodir terutama untuk RS TIB, sarpras di beberapa puskesmas ( IPAL) jadi silahkan diusulkan sesuai menu dalam aplikasi Krisna, sedangkan untuk RS Tuanku Rao masih perlu koordinasi intensif dengan Bappenas untuk pembukaan LOKPRI.
Kunjungan selanjutnya ke Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Bupati Pasaman dan rombongan diterima oleh ibu UTARI ( Direktur Pengembangan Destinasi Wilayah I – Sumatera dan Jawa), Biro Perencanaan dan Tim Pokja perencanaan dan Keuangan Destinasi I.
Dalam kesempatan tersebut Bupati Sabar AS menyampaikan informasi terkait Program Prioritas Pasaman Tujuan Wisata dengan Arah Kebijakan Menjadikan Equator Bonjol sebagai Kawasan Pariwisata Terpadu Terintegrasi dan Berkelanjutan, Ketersediaan Perda RIPPARDA, Event Perayaan Titik Kulminasi 2 kali setahun dan Rencana Pengembangan Geopark Equator Pasaman sekaligus meminta dukungan pembiayaan APBN/ DAK dalam mendukung ketersediaan Sarpras yang lebih baik dan menarik. Begitu juga dengan peningkatan kualitas dan kompetensi SDM dan pelaku Wisata serta Penguatan pelaku Ekonomi Kreatif.
Juga disampaikan berbagai informasi dan masukan yang perlu di laksanakan untuk kemajuan Pariwisata Pasaman ke depan dan strategi agar Kawasan Equator Bonjol masuk Destinasi yang diakomodir dalam RIPPARNAS sebagai dasar mendapatkan sumber pembiayaan ke depan.
Kunjungan terakhir Pemkab Pasaman adalah ke Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi yang diterima oleh TIM KERJA DAK dan BOS Direktorat Sekolah Dasar. Pada kesempatan tersebut Bupati Pasaman menyampaikan berbagai informasi terkait Program prioritas Pasaman Cerdas. Dilanjutkan dengan kebutuhan penanganan sekolah yang rusak pasca gempa Malampah dan rencana pengembangan SMPN 1 Lubuk Sikaping dan SDN 05 PAUH yang direncanakan memiliki Kelas Boarding TAHFIDZ untuk mendukung Pasaman Berimtaq. Sangat diharapkan dukungan DAK untuk merealisasikannya.
Hal in langsung mendapat respon dari Tim kementerian bahwa memang thn 2025, penanganan sekolah yang rusak akibat gempa akan menjadi prioritas. Untuk itu diminta agar Kab Pasaman segera melakukan input Data Sekolah Rusak tersebut ke dalam sistem SPAB, KRISNA dan DAPODIK dan Melengkapi seluruh dokumen pendukung untuk diprioritaskan penanganannya tahun 2025 dan 2026 bisa melalui DAK maupun pembiayaan khusus.
Begitu juga dengan sekolah yang memang sudah membutuhkan penanganan agar di entry seluruhnya ke dalam aplikasi KRISNA DAK sesuai Prioritas untuk dibahas dan diupayakan pembiayaannya melalui DAK.
Terakhir Bupati Pasaman Sabar AS menyatakan bahwa segala upaya yang dilaksanakan Pemkab dengan mengunjungi beberapa Kementerian merupakan upaya dan tekad utk mendapatkan sumber pembiayaan yang lebih banyak baik dari DAK maupun APBN. Kita sangat butuh pembiayaan tersebut agar percepatan pembangunan daerah bisa direalisasikan. (Riki)
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.