Pendampingan Pengelola Infrastruktur Darurat di Padang Resmi Ditutup, Ini Harapan Direktur DID BNPB Zainal Arifin
Padang — Bimtek Pendampingan Pengelola Infrastruktur Darurat di Padang resmi ditutup oleh Direktur Direktur Dukungan Infrastruktur Darurat (DID) BNPB, Zainal Arifin SH, MH, Jumat (25/3/2022) siang.
Peserta yang berjumlah 100-an dari BPBD 19 Kabupaten dan kota seluruh Sumbar, utusan BPBD Provinsi regional Sumatera plus 17 orang personil DID, 6 orang pejabat Eselon 2,3 dan 4 BPBD Sumbar telah mengikuti rangkaian bimtek atau peningkatan kapasitas personil serta kelembagaan BPBD di wilayah regional Sumatera.
Direktur (DID) BNPB, Zainal Arifin sebut bahwa jajaran DID BNPB telah melaksanakan kegiatan yang sama di Solo dan Bandung untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan kapasitas SDM di BPBD Provinsi/Kabupaten dan kota. Kegiatan yang di Padang ini adalah kegiatan yang ketiga dari program perioritas nasional ini.
Karenanya itu, Zainal Arifin mengucapkan terimakasih kepada para nara sumber diantaranya GM PLN, GM PT Telkom Wilayah Sumbar dan Kepala BPKP serta lainnya atas bimbingannya kepada peserta.
“Semoga program prioritas peningkatan kapasitas SDM kebencanaan ini dapat kita lanjutkan dan ditingkatkan lagi kedepannya,”ucap Zainal Arifin dalam sambutanya sekaligus menutup kegiatan ini secara resmi.
“Kelompok Gajeboh dan Dendeng Balado Tampil Terbaik Dalam Diskusi
Pendampingan Pengelola Infrastruktur Darurat”
Sebagai bentuk penghargaan setelah Direktorat DID BNPB membagi lima kelompok diskusi peserta kegiatan Pendampingan Pengelola Infrastruktur Darurat dalam kunjungan lapangan ke Kabupaten Pariaman, Kamis (24/3/2022).
Dari enam kelompok diskusi tersebut, Kasubdit Pemulihan Sarana dan Prasarana BNPB RI, Budi Erwanto mengungkapkan apresiasinya atas kompaknya lima tim kelompok diskusi itu.
Budi Erwanto, kepada media ini, Jumat (25/3) menyampaikan terdapat dua kelompok diskusi yang terbaik dalam pembuatan laporannya, yakni Kelompok IV, “Gajeboh” yang dipimpin Rinaldi ST, MT dan Kelompok V, “Dendeng Balado” yang dipimpin Amir Ahmari,
Kelompok IV yang beranggotakan Ade Putra N ST, Irelisofa SH, Heries SH, Yoserizal SH, Zulhemy Bosy WD SE, Dedi Satria S.Sos, Carles Saputra S.Sn, Arman.M dan Renaldo Seichuba , selain menyiapkan paparan dengan indikator manajamen penanganan darurat, koordinasi lintas sektor, dari sisi akuntabilitas dan pembiayaan, dikaitkan dengan penanganan pengurangan resiko bencana.
Begitu juga dengan Kelompok V yang beranggotakan Jim Gafur, Ramli, Lailatul Qodri, Nopryaddin, Juwita, RD Iman Utharman, Romi Aprizal, Tafrizal dan Gelora Viva Sinulingga dengan materi yang sama tampil memuaskan. (Ns)
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.