Padang, majalahintrust.com – Direktur Jaringan Operasi dan Penjualan PT Pegadaian, Eka Febriansyah memuji kinerja Bank Sampah Panca Daya Kota Padang, Provinsi Sumatra Barat (Sumbar).
Hal ini disampaikan saat acara Silaturahmi Direksi Pegadaian bersama Forum Bank Sampah Binaan Pegadaian di Kantor Camat Kuranji, Kota Padang, Rabu (24/5/3023)
Pada kesempatan ini hadir Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sumbar, Asben Hendri, Camat Kuranji Yandra, serta pejabat Pegadaian lain yakni Kanwil II Pegadaian, Maryono, Deputi Bisnis Pegadaian Area Padang, Tumiyem dan sejumlah pejabat lainnya.
Eka dalam sambutannya mengungkapkan, Bank Sampah Pegadaian merupakan salah satu program The Gade Clean & Gold, yang sudah ada sejak tahun 2018 silam.
“Khusus Bank Sampah Pancadaya merupakan Bank Sampah terbaik Pegadaian,” tegas Eka bangga dan disambut tepuk tangan para anggota Bank Sampah Panca Daya Kuranji yang hadir.
Untuk diketahui, Bank Sampah Panca Daya Kota Padang merupakan Bank Sampah terbaik di Indonesia, yang sukses menjadi juara 2 kategori Bank Sampah organik tingkat nasional tahun 2023. Bank Sampah Pancadaya memiliki ribuan anggota yang tersebar di 11 kecamatan di Kota Padang.
Hingga kini PT Pegadaian telah bekerjasama dengan total 74 Bank Sampah se Indonesia. Jumlah ini menurut Eka akan semakin bertambah. Termasuk juga ada potensi penambahan Bank Sampah di Universitas Andalas (Unand).
“Kita ingin ada dua hal, lingkungan menjadi bersih yang dimulai dari diri masing-masing. Selain itu ada keuntungan lain yang bisa didapat yakni emas, lewat tabungan emas Pegadaian,” ujar dia.
Dia juga menyampaikan saat ini banyak peningkatan investasi emas di Pegadaian. Karena emas salah satu komoditi yang tahan dampak inflasi, terutama dalam kurun waktu 10 tahun lalu.
“Jadi selain menciptakan kepedulian terhadap sampah kita juga mengedukasi pentingnya Investasi,” ujar dia.
Eka berharap Bank Sampah Panca Daya dapat teru menjadi contoh bagi masyarakat lain, dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sumbar, Asben Hendri mengungkapkan, produksi sampah di Provinsi Sumbar hampir 1 juta Ton tiap tahun. Dari jumlah itu ungkap dia, yang terkelola hanya 13,9 persen.
“Angka ini (13,9 persen) sangat kecil. Secara target nasional itu 30 persen. Jadi ini Sumbar masih rendah secara nasional,” ujar dia.
Untuk itu Asben berharap persoalan pengelolaan sampah, yang dimulai dari kebiasaan masyarakat perlu ditingkatkan, terutama dari usia dini.
Baca Juga: Upaya Nyata Pegadaian, Menyulap Sampah jadi Ratusan Gram Emas
Selain memberikan pemahaman, pemerintah juga terus mengupayakan. Dia juga berharap BUMD hingga BUMN dapat berperan seperti halnya PT Pegadaian. [*]
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.