Jakarta – Di tengah Pandemi COVID-19, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya tetap berkomitmen mendukung percepatan pemulihan kegiatan ekonomi dengan menyelesaikan 403 ruko yang rusak akibat aksi masa yang terjadi pada 29 Agustus 2019 lalu yang tersebar di tiga titik yaitu Wouma, Hom Hom, dan Pikhe.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, selain menunjuk salah satu BUMN Karya, dalam pelaksanaan rehabilitasi ini Kementerian PUPR melibatkan kontraktor lokal di bawah Gapensi Jayawijaya dan masyarakat setempat.
“Kita berupaya bersama-sama agar penanganannya berjalan cepat dan memiliki kualitas yang baik,” katanya.
Kepala Pusat Pengembangan Sarpras Pendidikan, Olahraga dan Pasar Iwan Suprijanto mengatakan, dari total 403 yang dibangun oleh 4 kontraktor setempat, sebanyak 352 ruko sudah selesai, dimana 150 unit sudah dilakukan pembayaran pekerjaan, yang 80 unit diantaranya sudah dimanfaatkan.
Oleh karena dalam kondisi darurat, maka bisa dilakukan penunjukkan langsung dan dikerjakan dulu dengan administrasi yang tertib dan direview oleh BPKP, baru kemudian dibayar sesuai Perpres No.16 tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa dan Peraturan LKPP No.13 / 2018.
“Semoga secepatnya 51 unit Ruko sisanya juga dapat diselesaikan. Memang agak terlambat dari target, karena adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Papua,” ujarnya.
Selain itu, Kementerian PUPR juga telah berhasil menyelesaikan pekerjaan rehabilitasi dan rekonstruksi sejumlah fasilitas lainnya meliputi Pasar Wouma, Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Amal Ilmiah Yapis dan Gedung KUA Kabupaten Jayawijaya.
Sementara di Jayapura rekonstruksi fasilitas umum yang telah selesai meliputi gedung pemerintahan meliputi Aula Majelis Rakyat Papua (MRP), Gedung BLK Kelas II Abepura dan Gedung KPU di Jayapura.
Menurut Iwan, rehabilitasi dan rekonstruksi dilaksanakan tetap sesuai protokol pencegahan COVID-19.(*)