Jakarta – Jembatan Holtekamp di Papua, sedianya akan diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun, Staf Khusus Presiden untuk urusan Papua, Lenis Kogoya menyebut jembatan tersebut tidak bisa diresmikan.
“Jalan Jembatan Holtekamp, baru saja selesai dibangun. Jembatan merah namanya, itu sekarang nggak bisa diresmikan, karena apa? Masyarakat sudah punya sertifikat. Ada satu bintang emas, datang dia klaim bahwa tanah ini dia beli semua,” kata Lenis di kantornya, Jl Veteran III, Jakarta Pusat, Jumat (30/8/2019).
Penyebab jembatan tersebut tidak bisa diresmikan Jokowi, kata Lenis, karena persoalan kepemilikan lahan. Lenis sudah memberi tahu persoalan ini ke Jokowi.
“Nggak bisa diresmikan. Pak presiden tanya saya, kapan diresmikan? (Saya bilang) ada masalah. Ini yang masih bikin masalah sekarang,” ujar Lenis.
Lenis mengatakan persoalan sengketa lahan lainnya juga berimbas ke proyek pembangunan 25 unit rumah khusus di Sentani, Jayapura. Proyek ini disebutnya mangkrak hingga sekarang.
“Akhirnya pembangunan rumah bantuan Jokowi jadi mangkrak, rumah itu jadi mangkrak, rumah itu tidak dibangun sampai hari ini,” ujar Lenis.
Jembatan Holtekamp menyambungkan Kota Jayapura dengan Distrik Muara Tami. Jembatan Holtekamp dibangun sejak tanggal 9 Mei 2015 lalu. Peletakan batu pertama jembatan dengan panjang 733 meter tersebut dilakukan langsung oleh Jokowi.
Dalam kesempatan sebelumnya, Jokowi menyampaikan kemungkinan dirinya ke Papua untuk meresmikan Jembatan Holtekamp. Kunjungan iitu kemungkinan pada awal September 2019.
“Ya baru kita atur dalam rangka untuk meresmikan Jembatan Holtekamp, mungkin awal-awal bulan depan,” ucap Jokowi di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Rabu (21/8) siang, seperti dikutip dari situs Setkab.(*/dtk)