Padang – Ketua DPRD Padang berhasil mewujudkan harapan masyarakat yang berada di Koto Tangah khususnya di Kawasan Air Pacah, agar Sekolah Menengah Atas (SMA) bisa hadir disana. Berkat perjuangan Syafrial Kani, tahun ini hadir Filial SMAN 13 yang nantinya menjadi cikal bakal SMAN 17.
Selama ini memang di kawasan tersebut, merupakan blank spot zonasi PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) tingkat SMA. Hal ini terjadi karena pertumbuhan sekolah tidak simetris dengan pertumbuhan penduduk. Kapasitas daya tampung sekolah sangat terbatas.
Dinas Pendidikan Sumatera Barat menghitung, penerimaan siswa baru pada tahun 2020 per zona rata- rata siswa yang sekolah di zona hanya 1 km. Masyarakat berada di radius lebih dari 1 km masuk blank zone. Akibatnya tahun lalu Dinas Pendidikan Sumbar cukup kelabakan mengantisipasi hal ini.
“Alhamdulillah harapan masyarakat akan hadirnya sekolah SMA di Air Pacah sudah diwujudkan. Tahun ini hadir Filial SMAN 13 Padang di Jalan Palarik Air Pacah Kecamatan Koto Tangah Kota Padang. Nantinya sekolah ini akan menjadi SMAN 17,” sebut Syafrial Kani usai bertemu Gubernur Sumbar, Selasa (8/6/2021).
Hadir juga mendampingi Syafrial Kani dalam pertemuan dengan Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah, Wakil Ketua DPRD Padang Arnedi Yarmen, Mukhlis dari Fraksi Demokrat, Andi Wijaya dari Fraksi PKS, Kabid SMA Dinas Pendidikan Sumbar Suryanto, serta Eri Santoso dan Ketua Yayasan Pendidikan Darul Ulum Padang Alzefri.
Syafrial Kani menyebutkan, kebutuhan sekolah SMA di Air Pacah berdasarkan pantauan dari Anggota Dewan, bahwa masyarakat disana kesulitan melanjutkan sekolah SMA.
Setelah melalui berbagai tahapan dan proses yang cukup lama, maka akhirnya izinnya sudah keluar dan disampaikan Gubernur Sumbar pada pertemuan pagi tadi, agar sudah bisa menerima peserta didik baru.
“Pagi tadi kami sudah bertemu Gubernur Sumbar. Oleh beliau disampaikan bahwa sekolah SMA di Air Pacah sudah bisa menerima 180 mahasiswa tahun ini. Tanggal 21 Juni sudah mulai dibuka pendaftaran dengan menyediakan 5 lokal dengan kuota masing masing lokal 36 siswa,”rincinya
Untuk bangunan sekolah sebut Ketua DPRD Padang, sementara memakai bangunan bekas Yayasan Pendidikan Darul Ulum Padang, menjelang bangunan permanen di bangun oleh Pemerintah Provinsi nantinya.(ridho)