Padang – Perumda Air Minum Kota Padang mulai memperbaiki sejumlah pipa dan instalasi pengolahan air yang rusak akibat banjir dan hujan deras yang mengguyur kota Padang pada Rabu (18/8/2021) sore hingga malam
Volume air banjir yang deras menyebabkan kerusakan di beberapa Intake dan Instalasi Pengolahan Air (IPA) milik PDAM, diantaranya Intake Palukahan, Taban, Sungai II, Sungai Sariak, Guo, Gambir, Garing, Latung, dan Bungus.
Direktur Teknik Perumda Air Minum Kota Padang Andri Satria menyampaikan, beberapa intake bermasalah sehingga menyebabkan pendistribusian air terputus kepada masyarakat.
“Dari delapan Intake yang bermasalah, tujuhnya sudah mulai kita perbaiki. Yang masih tersisa satu Intake Palukahan yang belum bisa diperbaiki, karena terdampak air bah semalam, sehingga Intake yang berkapasitas 500 liter per detik tersebut tidak bisa beroperasi hingga seminggu ke depan,” kata dia saat meninjau proses pemulihan di IPA II Sungai Latung, Lubuk Minturun.
Ia menyampaikan teknisi Perumda Air Minum Kota Padang sedang mengupayakan proses normalisasi pipa air agar masyarakat kembali mendapatkan distribusi air bersih.
“Kita usahakan dari delapan Intake bisa dinormalisasi, seperti membersihkan material sampah, pasir, koral, dan batu yang menimbun Intake . Alhasil, tersisa satu intake yang belum bisa pulih sebab terdapat pipa yang patah,” katanya
Akibatnya kata dia terdapat tiga kecamatan yang terdampak, sehingga sementara tidak menerima akses air bersih dari Perumda Air Minum Kota Padang.
“Tiga kecamatan yang terdampak dari air bah semalam, yaitu Koto Tangah, Kuranji, dan Nanggalo. Kurang lebih sekitar 45 ribu pelanggan tidak mendapatkan pendistribusian air bersih hingga sekarang. Akses tidak bisa kita berikan dulu karena tidak ada air yang bisa didistribusikan,” ujar Andri.
Untuk sementara Perumda Air Minum Kota Padang berupaya agar masyarakat tetap mendapatkan pasokan air bersih dan menyalurkannya melalui mobil tangki selama kondisi darurat.
“Kami perbaiki secara bertahap dari sekarang. Jadi, sebagian akan segera mendapatkan akses air bersih. Solusi dari kami selama ini adalah kita akan berikan pelayanan air bersih melalui air tangki, namun tentu akan cukup terbatas dan tidak semaksimal melalui jalur perpipaan,” kata dia.(*)