Padang – Bertawajuh dan wirid akan dilakukan oleh para ulama ashlussunah waljamaah (aswaja) di Minangkabau untuk memenangkan Fakhrizal Genius Umar, agar kemenangan ini menjadi kemenangan yang barokah dan In Shaa Allah
Partai Kebangkitan Bangsa sebagai salah satu partai pengusung Fakhrizal Genius Umar terus berikhtiar melalui para ulama aswaja untuk mencapai kemenangan yang diberkahi. Partai besutan Muhaimin Iskandar ini lahir dari gagasan tentang kebangsaan, dinamika masyarakat, dari pengalaman dan sejarah perjuangan panjang jam’iyah dari tradisi kehidupan pesantren.
Sehingga PKB dikenal sebagai kekuatan politik berpaham agama Islam, memberi tempat terhormat kepada tokoh agama, memiliki komitmen kebangsaan yang kokoh, berpegang teguh pada tradisi santri, memiliki kesadaran pluralisme yang tinggi, terbuka dan inklusif
Genius Umar dalam kegiatan silaturrahmi bersama ulama aswaja Minangkabau di Surau Buya M. Nur Koto Nan Ompek di Payakumbuh menyatakan, akan memperjuangkan apa yang selama ini menjadi kosentrasi perjuangan PKB.
Terkhusus menjaga aswaja di Minangkabau, memperhatikan Surau – Surau Suluak, Gobah dan Makam Ulama yang selama ini nyaris tidak mendapat perhatian.
H. Febby Dt Bangso yang hadir mendampingi Genius menyampaikan rasa terima kasih kepada guru guru dan ulama yang selama ini membantu perjuangan PKB.
Karena membesarkan PKB disebutkan Febby adalah menjaga aswaja, menjaga tradisi dan budaya serta mengenal Minangkabau sesungguhnya, indak lapuak dek hujan indak lakang dek paneh
Disamping itu juga peranan Surau yang merupakan replika pondok pesantren di minangkabau, tempat mula mengaji agama dan adat, akan difungsikan maksimal sebagai tempat menempa akal, budi, raso pareso jo mufakat tempat menaiki jenjang Syari’at Tariqat Hakikat Ma’rifat mencapai insan kamil, “iduik nan ka dipakai, mati nan ka ditompang.”
“Bagantuang ka tali nan indak ka putuih, bapagang ka raso nan indak ka hilang, maminteh sabalun hanyuik malantai sabalun luluah, basiang sabalun tumbuah, jago tali nak jan putuih, jago raso nak jan hilang,” pungkasnya. (ridho)