Padang – Guna meningkatkan kompetensi lulusan dalam mengarungi dunia kerja, Politeknik Negeri Padang gandeng delapan lembaga asosiasi badan usaha dan asosiasi profesi. Kerjasama dituangkan dalam bentuk Memorandum of Understanding (MoU) antara kedua belah pihak, Senin (22/6) di kampus PNP
Kedelapan lembaga tersebut adalah Perkumpulan Pelaksana Kontruksi Nasional (Apeknas), Himpunan Jasa Kontruksi Indonesia (HJKI), Perkumpulan Jasa Konsultan Indonesia (Perkonindo), Perkumpulan Pengusaha Kontruksi Terintegrasi (PAKTI), Asosiasi Tenaga Teknik Kontruksi Indonesia (Astekindo), Gabungan Tenaga Ahli dan Terampil Kontruksi Indonesia (GATAKI), Perkumpulan Tenaga Kerja Ahli dan Terampil Indonesia (Petakindo).
Direktur Politeknik Negeri Padang Surfa Yondri dalam sambutannya, sangat berterima kasih kepada asosiasi yang sudah membawa PNP berbaur untuk mengembangkan kampus. Ini merupakan langkah maju bagi PNP, karena sebagai institusi pendidikan tidak bisa berjalan sendiri dalam menciptakan kemudian menyalurkan lulusan tenaga ahli dan terampil.
Tentunya dengan kerjasama ini, Surfa Yondri berharap asosiasi terlibat mulai dari proses awal pembuatan kurikulum, pembelajaran, pemagangan, serta tak menutup kemungkinan menyalurkan lulusan PNP sesuai kebutuhan asosiasi.
“Artinya dengan kerjasama ini bagaimana kami menciptakan tenaga ahli, bapak dan ibu dari asosiasi yang mengatakan ahli melalui sertifikasi yang dikeluarkan asosiasi. Intinya kerjasama saling menguntungkan diantara kedua belah pihak,” Kata Surfa Yondri.
Keuntungan yang didapat asosiasi kata Yondri seperti terpenuhinya tenaga asesor yang ada di PNP, materi uji juga ada di PNP dan tempat uji kompetensi serta SDM mahasiswa bisa dimanfaatkan. Pada intinya sebagian yang mereka butuhkan ada di PNP. Sementara PNP menghrapakan asosiasi bisa investasi, seperti mendirikan lab uji komeptensi serta memberikan pembekalan kepada dosen PNP.
Surfa Yondri juga sebut, kendati PNP juga memiliki Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) sendiri, namun juga sangat membutuhkan peranan dari asosiasi, agar bisa bersinergi dari berbagai aspek yang bisa diterapkan sesuai MoU yang sudah disepakati.
“PNP juga punya LSP dengan mengeluarkan SKPI. Namun Beban selama ini melakukan uji untuk mahasiswa maupun hal pembiayaannya bisa terbantu dengan adanya kerjasama ini,” Tuturnya.
Direktur PT Sertifikasi Kompetensi Mandiri M Dien Dt Tumenggung mendukung setiap mahasiswa yang tamat di PNP mendapat sertifikat pendamping keahlian di bidang jasa kontruksi, elektrikal maupun mekanikal. Kemudian di petakan nantinya kebutuhan tenaga kerja dari dunia kontruksi untuk disalurkan.
Kemampuan lulusan PNP kata M Dien sangat bagus sekali. Mereka tidak canggung lagi menghadapi suatu pekerjaan karena sudah terbiasa dididik di PNP karena 70 persen menerapkan praktek. Selain itu mereka juga terampil di lapangan dibandingkan kampus lainnya.
Selain PNP, asosiasi ini juga sudah bekerjasama dengan Universitas Andalas dan Institut Teknologi Padang di Sumbar. Selain itu juga sudah bekerjasama dengan banyak kampus di Jakarta. (*)