Padang – Kondisi pandemi yang saat ini sedang meningkat, tidak mematahkan semangat Dosen Politeknik Negeri Padang untuk melaksanakan teridharma perguruan tinggi dalam bentuk pengabdian masyarakat.
Bertempat di salah satu rumah gadang yang ada di Nagari Canduang Koto Laweh Kecamatan Canduang Kabupaten Agam, Minggu (11/7/2021), Tim Dosen yang beranggotakan Sarmiadi, Yosi Suryani dan Elni Sumiarti melaksanakan pengabdian masyarakat dengan judul Peningkatan Kapasitas Pengelola Destinasi Wisata bagi Kelompok Sadar Wisata Cangkola Sahati Kecamatan Canduang Kabupaten Agam.
Acara yang dilaksanakan dengan menerapkan prokes yang ketat ini diikuti dengan antusias oleh anggota Pokdarwis, tokoh pemuda, Bundo Kanduang, Pengurus BumNag.
Dalam sambutan pembukaannya, Kadisparpora Kabupaten Agam, Syatria,S.Sos, M.Si memberikan apresiasi kepada Politeknik Negeri Padang atas pilihannya untuk memberikan pelatihan kepada 1 dari 21 Pokdarwis yang telah ditetapkan Bupati Agam pada tahun 2021 ini termasuk Pokdarwis Cangkola Sahati.
“Nagari Koto Laweh yang memiliki 11 jorong ini memiliki banyak potensi wisata baik dari aspek wisata alam, wisata budaya dan istiadat yang cukup menarik untuk dikemas menjadi produk wisata”, jelas Syatria yang juga menjadi Dosen Tidak Tetap Program Studi Usaha Perjalanan Wisata Politeknik Negeri Padang ini.
Beliau juga mengajak PNP untuk terus berkontribusi dalam pembinaan pokdarwis yang ada di Kab. Agam.
Sementara itu, dalam penyampaian materinya, Sarmiadi menjelaskan bahwa trend pariwisata saat ini telah mengalami pergeseran dan cenderung bergerak dengan menggali potensi masyarakat (community based tourism). Pendekatan ini menjadikan pariwisata dilaksanakan oleh, dari dan untuk masyarakat.
Maka dari itu sebut Sarmiadi, kolaborasi antara masyarakat di sebuah desa menjadi modal dasar dalam mengembangkan desa wisata seperti yang telah dilakukan oleh Pokdarwis Cangkola Sahati dibawah pimpinan Kindra, seorang praktisi pariwisata yang telah berkiprah di Pulau Jawa dan sengaja pulang kampong untuk membangun pariwisata di Canduang Sahati.
Dengan community based tourism masyarakat yang memiliki sumber daya seperti lahan bisa diajak kerjasama untuk dijadikan atraksi, pemilih rumah gadang bisa disiapkan menjadi homestay, pemuda bisa diberdayakan sebagai pemandu wisata (tour guide) sehingga multiflier effect nya bisa dirasakan masyarakat.
Untuk itu Sarmiadi dan Yosi Suryani mengajak Pokdarwis untuk menyusun program kerja untuk meningkatkan jumlah kunjungan dan rencana pengembangan lainnya dan Politeknik Negeri Padang siap membantu untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang kompeten di Nagai Canduang Koto Laweh khususnya dan Kabupaten Agam pada umumnya.
Kegiatan ini diakhiri dengan jamuan makan bajamba yang menjadi ciri khas di nagari ini dan peninjauan beberapa atraksi wisata yang sedang disiapkan di nagari ini.(*)