Padang, majalahintrust.com – Dosen Politeknik Negeri Padang gelar sosialisasi Penggunaan PLTS untuk irigasi sawah di Jorong Tibalau Kenagarian Batu Taba, Sabtu (27/7/2024).
Sosialisasi tersebut dilakukan dalam rangka pengabdian masyarakat yang dilakukan Dosen, PLP dan mahasiswa Program Studi D2 Instalasi Pemeliharaan Kabel Bertegangan Rendah( IPKTR) dan Program Studi D4 Teknologi Rekayasa Instalasi Listrik (TRIL) Politeknik Negeri Padang.
Anggota dosen pengabdian masyarakat terdiri dari Rahmi Berlianti, Junaidi Asrul, Berlianti, Aulia Oktavia, Yuhaidizen, Fajrian Ramadhan.
Ketua Pelaksana Kegiatan Rahmi Berlianti menjabarkan, Kenagarian Batu Taba sebagai daerah agraris, sangat bergantung pada ketersediaan air untuk kegiatan pertanian. Namun, permasalahan klasik yang dihadapi petani di wilayah ini adalah kekurangan pasokan air, terutama saat musim kemarau. Kondisi ini secara signifikan menurunkan produktivitas pertanian dan berdampak pada perekonomian masyarakat.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pemanfaatan teknologi energi terbarukan, khususnya Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), untuk mengoperasikan pompa air irigasi menjadi solusi yang sangat potensial.
Ia juga menyampaikan, PLTS dapat menjadi sumber energi yang andal dan berkelanjutan, terutama di daerah yang sulit dijangkau jaringan listrik atau memiliki keterbatasan pasokan listrik.
Namun, seringkali muncul kekhawatiran di masyarakat terkait penggunaan PLTS, salah satunya adalah isu mengenai radiasi. Banyak yang beranggapan bahwa panel surya memancarkan radiasi berbahaya bagi kesehatan manusia.Padahal, anggapan tersebut tidaklah benar.
Panel surya bekerja dengan mengubah energi matahari menjadi listrik melalui efek fotovoltaik. Proses ini tidak melibatkan radiasi nuklir atau ionisasi yang berbahaya. Radiasi yang dipancarkan oleh panel surya adalah radiasi elektromagnetik non-ionisasi, seperti sinar tampak dan inframerah.
“Jenis radiasi ini tidak cukup kuat untuk merusak sel-sel tubuh manusia dan telah digunakan secara luas dalam berbagai peralatan elektronik sehari-hari tanpa menimbulkan masalah kesehatan,” tukasnya.
Dengan memberikan pemahaman yang komprehensif kepada petani, pihaknya mengharapkan dapat menghilangkan kekhawatiran kepada masyakarat terkait radiasi dan mengambil keputusan yang tepat dalam mengadopsi teknologi PLTS untuk meningkatkan produktivitas pertaniannya.
Selain itu, kegiatan sosialisasi ini juga mendemonstrasi langsung penggunaan PLTS, dan bagaimana cara perawatannya.
Sementara itu Berlianti menambahkan, sebagai dosen, PNP wajib memenuhi Tridharma Perguruan Tinggi. Tidak hanya mengajar, seorang dosen juga menghasilkan karya berupa penelitian, tulisan, dan ide-ide pemikiran. Karya-karya tersebut yang akan diterapkan di masyarakat.
Walaupun belum mencakup semua anggota kelompok tani, setidaknya bapak dan ibu yang hadir mengikuti sosialisasi ini bisa menularkan kepada anggota kelompok yang lain.
Kegiatan ini sejalan dengan penelitian dosen yang dilakukan ditempat yang sama yaitu Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk Pengoperasian Pompa Air Di Irigasi Sawah Nagari Batu Taba.
“Inilah pengabdian masyarakat yang akan dilaksanakan hari ini. Mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi kelompok tani disini dan menambah pengetahuan peserta,” pungkasnya. (Ridho)
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.