Sumsel – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menginstruksikan kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk menggunakan aspal (dicampur) karet di seluruh jalan nasional di Indonesia.
Menurut informasi harga komoditi karet nasional sedang turun bahkan sempat menyentuh Rp. 5000 per kilogram. Berbagai langkah sudah dilakukan pemerintah diantaranya negoisasi dengan Malaysia dan Thailand yang merupakan penghasil karet terbesar selain Indonesia.
“Ekonomi dunia belum normal tapi khusus untuk karet kita sudah berupaya. Produsen (karet) terbesar dunia Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Kita sudah diskusi dengan Malaysia dan Thailand sehingga dua minggu lalu harga karet sudah mulai naik,” ujar presiden.
Lalu di dalam negeri, presiden menginginkan penggunaan karet untuk campuran aspal dalam pekerjaan infrastruktur ke-Bina Marga-an Langkah menyerap stok komoditi karet domestik. Hal tersebut disampaikan Presiden dihadapan ratusan petani karet di Pusat Penelitian Karet, Kec. Sembawa, Kab. Banyuasin, Sumatera Selatan.
Harus diakui bahwa pemanfaatan karet untuk campuran aspal masih sedikit dan masih tahap uji coba. Maka presiden menginginkan jalan daerah juga menggunakan aspal karet.
“Saya perintahkan seluruh (jalan) kabupaten dan provinsi di Indonesia pakai aspal karet,” ujar Jokowi yang disertai sorak sorai para petani karet.
Dalam Kesempatan yang sama Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V, KGS Syaiful Anwar, mengatakan bahwa sejak 2018, di Sumsel telah diuji-cobakan aspal karet di ruas Muara Beliti- Tebing Tinggi-Bts. Kota Lahat,Sumatera Selatan sepanjang 4.37 km dari total panjang ruas 183 km.
Ruas tersebut merupakan lintas tengah provinsi Sumsel dan dipilih sebagai lokasi uji coba aspal karet karena intensitas lalu lintas yang lebih rendah daripada jalur utama lainnnya.
Syaiful mengatakan setelah setahun, pihaknya menilai aspal karet memiliki beberapa keunggulan, yaitu meningkatkan campuran aspal, ketahanan retak, dan ketahanan terhadap deformasi alur.
Menurut data yang dihimpun Bina Marga, tahun ini sepanjang 65,79 Km Jalan Nasional akan menggunakan perkerasan aspal karet dengan total kebutuhan 2542,20 ton untuk aspal, 177, 95 ton karet, dan 355,91 bahan olahan karet rakyat (Bokar). (*)