Presiden Jokowi Resmikan Empat Embung Untuk Peningkatan Produktivitas Kawasan Perdesaan di Jawa Tengah
Temanggung – Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Anggota Komisi V DPR RI Sudjadi dan Bupati Temanggung Muhammad Al Khadziq meresmikan 4 Embung di Jawa Tengah.
Keempatnya yakni Embung Bansari di Kabupaten Temanggung, Embung Tlogoguwo di Kabupaten Purworejo, Embung Pagergunung dan Embung Dukun di Kabupaten Magelang pada Selasa (14/12/2021).
Presiden Jokowi mengharapkan dengan telah siapnya embung-embung yang ada, produktivitas pertanian bisa lebih baik dan bisa juga air dari embung dimanfaatkan untuk air baku di rumah-rumah serta pariwisata masyarakat.
Menteri Basuki mengatakan, Embung Bansari di Kabupaten Temanggung yang dibangun pada tahun 2020 tersebut mendukung pengembangan lumbung pangan (food estate) hortikultura di kawasan perdesaan yang komoditas utamanya seperti bawang merah, bawang putih, dan cabai.
“Penyediaan sarana dan prasarana air salah satunya melalui pembangunan embung untuk ketahanan air dan ketahanan pangan. Pengembangan food estate Temanggung ini mirip dengan yang ada di Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatra Utara dengan menggunakan sprinkler irrigation,” kata Menteri Basuki.
Embung Bansari dibangun Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak Ditjen Sumber Daya Air pada tahun 2020 dengan biaya sebesar Rp9,2 miliar. Embung tersebut memiliki kapasitas tampung sebesar 8.588 m3 dengan luas genangan 0,56 ha.
Sedangkan Embung Tlogoguwo di Purworejo dibangun pada tahun 2021 dengan biaya Rp11,6 miliar dengan kapasitas tampung 15.775 m3 dan luas genangan 0,573 ha. Manfaat utamanya adalah untuk konservasi air dan pengairan irigasi seluas 1,3 ha, serta potensi destinasi wisata baru.
Selanjutnya pada tahun 2021 juga telah dibangun Embung Dukun di Kabupaten Magelang dengan biaya Rp8,4 miliar. Embung ini memiliki kapasitas tampung sebesar 16.395 m3 dengan luas genangan 0,578 ha. Manfaat utamanya adalah konservasi air dan pengairan irigasi seluas 21,4 ha dan potensi wisata.
Terakhir, di Kabupaten Magelang juga telah dibangun Embung Pagergunung pada tahun 2020 dengan biaya Rp4,2 miliar. Embung ini memiliki kapasitas tampung sebesar 7.500 m3 dengan luas genangan 0,32 ha. Manfaat utamanya adalah konservasi air dan pengairan irigasi seluas 5 ha dan potensi wisata.
Staf Ahli Menteri (SAM) Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan yang sekaligus merupakan Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja mengatakan, “Kementerian PUPR tidak hanya fokus membangun infrastruktur besar seperti jalan tol dan bendungan, tetapi juga infrastruktur perdesaan seperti embung dan jembatan gantung. Hal ini penting untuk keseimbangan pengembangan wilayah, khususnya kawasan perdesaan. Dengan keberadaan tampungan air seperti embung, produktivitas kawasan perdesaan diharapkan meningkat karena para petani bisa tetap menanam di musim kering.”
Turut hadir mendampingi Menteri Basuki dalam acara tersebut, Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah Satrio Sugeng Prayitno, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak Dwi Purwantoro, Kepala BBWS Pemali Juana Muhammad Adek Rizaldi, Kepala BPPW Jawa Tengah Cakra Nagara, dan Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (P2P) Wilayah Jawa III M Mulya Permana. (*)
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.