Merauke – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Sota di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua. Peresmian PLBN Sota ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Merauke, Minggu (3/10/2021).
Hadir pada acara peresmian, Ketua DPR RI Puan Maharani, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Bupati Merauke Romanus Mbaraka, dan Bupati Asmat Elisa Kambu.
Presiden Jokowi menyampaikan kawasan perbatasan merupakan beranda terdepan Indonesia yang mewakili wajah bangsa yang harus terus kita bangun agar bisa menjadi representasi kemajuan Indonesia yang membanggakan seluruh masyarakat Indonesia. “Dengan wajah baru, dengan tampilan baru, dan juga yang tidak kalah penting dengan cara – cara pelayanan yang lebih baik yang menjadi cerminan komitmen kita dalam membangun kawasan perbatasan,” kata Presiden Jokowi.
PLBN Terpadu Sota merupakan PLBN ke delapan yang dibangun di perbatasan – perbatasan Indonesia dan PLBN kedua di Papua setelah Skouw, selanjutnya menyusul PLBN Yetetkun di Kabupaten Boven Digoel. PLBN Sota dibangun dengan konsep yang terintegrasi antara bangunan komersial dengan fasilitas umum dan sosial seperti pasar dengan hunian.
“Saya berharap PLBN Sota ini akan memberikan pelayanan yang lebih baik dan lebih nyaman kepada masyarakat Indonesia yang melintasi Indonesia menuju Papua Nugini. Meningkatkan keamanan di kawasan perbatasan, mendorong pertumbuhan sentra-sentra perekonomian baru serta membuat masyarakat semakin cinta dan bangga dengan Bangsa Indonesia,” tutur Presiden Jokowi.
Pembangunan PLBN Terpadu juga merupakan komitmen Pemerintah dalam meningkatkan mendorong pemerataan hasil pembangunan, serta mengurangi disparitas, khususnya di wilayah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal), sesuai dengan amanat Nawacita yang dicetuskan Presiden Jokowi lima tahun silam, yaitu “Membangun dari Pinggiran”.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan PLBN tidak hanya bertujuan untuk pos lintas batas negara, namun juga akan didorong menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru, salah satunya dengan dibangunnya pasar. Dengan demikian kehadiran PLBN akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kawasan perbatasan.
“Pembangunan PLBN tidak hanya sebagai gerbang masuk namun menjadi embrio pusat pertumbuhan ekonomi kawasan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat perbatasan,” kata Menteri Basuki.
Pembangunan kawasan perbatasan Sota dilakukan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Papua, Ditjen Cipta Karya, Kementerian PUPR yang terbagi menjadi zona inti, sub inti, dan pendukung dengan luas 5,6 hektare. Pada zona inti telah diselesaikan bangunan utama PLBN seluas 1000 m2, Gerbang Tasbara, monumen atau Patung Garuda, pekerjaan interior, pagar keliling, CCTV, portal, tiang bendera dan signage, X Ray Scanner, dan walktrought metal detector. Sedangkan untuk zona sub inti dibangun rumah pegawai sebanyak 16 unit tipe 36, mushola, gereja, beserta interiornya.
Kemudian juga diselesaikan bangunan zona pendukung berupa pasar perbatasan sebanyak 15 kios, Patung Soekarno, dan bangunan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah. Di kawasan sekitar perbatasan, Kementerian PUPR juga melengkapi bangunan utilitas, area parkir, lansekap, Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing (MEP), sistem drainase dan sanitasi serta didukung akses jalan yang mulus.
Pembangunan PLBN mulai dilaksanakan pada Maret 2019 dan terus dikembangkan selesai pada 2020 dengan total anggaran Rp103,6 miliar. Pembangunan konstruksi PLBN Sota dikerjakan oleh Kontraktor PT Nindya Karya (Persero). Saat ini pelintas batas perbatasan Sota yang berjarak sekitar 80 km dari Merauke sekitar 20-25 orang setiap hari.
Turut hadir mendampingi Menteri Basuki, Direktur Bina Penataan Bangunan, Ditjen Cipta Karya Boby Ali Azhari, Direktur Produksi dan HSE PT Nindya Karya (Persero) Firmansyah. (*)
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.