Sawahlunto, majalahintrust.com – Prevalensi balita stunting di Kota Sawahlunto turun menjadi 4,7 persen 2023 dari 5,7 persen di tahun 2022. Hal ini diungkapkan pada Rapat Monitoring dan Evaluasi (Monev) intervensi serentak pencegahan stunting yang digelar di Kantor Desa Talawi Mudik, Kamis (20/6).
Dalam monev itu, Sekretaris Daerah Ambun Kadri meminta jajaran pemerintahan terdepan untuk bisa mendukung dan mengoptimalkan program pendataan dan pendampingan terhadap calon pengantin, ibu hamil dan balita.
“Intervensi serentak perlu dilakukan untuk mencegah stunting berupa pendataan, penimbangan, pengukuran. Dan edukasi bagi seluruh ibu hamil, balita dan calon pengantin secara berkelanjutan pada Juni ini,” kata Sekda Ambun.
Selain itu, ia memngimbau kepada seluruh perangkat daerah dan unsur-unsur terkait lainnya didorong meningkatkan sinergi dalam menerapkan ‘Sepuluh Pasti’ yakni kerangka program untuk memaksimalkan upaya pencegahan stunting.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan, Pongendalian Penduduk, dan KB Ranu Verra Mardianti mengatakan turunnya prevalansi stunting itu didasarkan oleh angka laporan elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (ePPGBM).
“Saat ini total 4.247 balita yang telah dilakukan pengukuran badan. Direncanakan hingga akhir Juni ini semua balita itu sudah dilakukan pengukuran badan,” ucap Kadis Ranu Verra. tri
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.