Tanah Datar, majalahintrust.com – Layanan bajak sawah gratis adalah salah satu program unggulan di bawah kepemimpinan Bupati Tanah Datar Eka Putra dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
Kepala Bidang Prasaran, Sarana dan Penyuluhan Dinas Pertanian Tanah Datar Wel Embra menyebutkan sejak program tersebut diluncurkan di Sawah Pincuran Jambu, Jorong Sitakuak, Nagari Gurun, Kecamatan Sungai Tarab, pada Rabu, (2/2/2022), program tersebut telah dinikmati sebagian masyarakat Tanah Datar.
“Sejak program itu diluncurkan total sebanyak 16.303 orang petani penggarap di Tanah Datar telah menikmati program unggulan layanan bajak sawah gratis tersebut selama rentang waktu 2022-2023,” ujar Wel Embra.
Jika menghitung jumlah keseluruhan petani yang ada di Kabupaten Tanah Datar, tambah Wel, memang belum semuanya terlayani layanan bajak sawah gratis ini. Namun secara capaian, layanan bajak sawah gratis sudah melebihi target yang ditetapkan.
“Pada tahun 2022 program layanan bajak sawah gratis mencapai 4,204.49 hektare lahan dari 4200 target yang ditetapkan atau sebesar 100,11 persen, dengan jumlah penerima atau pemohon 8028 orang. Kemudian meningkat pada 2023 menjadi 4,311.38 hektare lahan dari 4300 target atau sebesar 100,26 persen, dengan jumlah penerima atau pemohon 8275 orang,” jelasnya.
Dalam mendukung terlaksananya layanan bajak sawah gratis ada beberapa langkah yang disiapkan pemerintah daerah, yaitunya dengan membentuk tiga pola layanan dan membentuk tim Brigade Alsintan.
Pola satu, yaitu alat mesin pertanian (Alsintan) dan seluruh pembiayaan dari layanan bajak gratis (mesin, BBM, dan upah bajak) ditanggung oleh pemerintah daerah. Pada pelaksanaan tahun 2022 pola satu diminati sebanyak 787 pemohon dan 644 pemohon di tahun 2023.
Pola dua, yaitu Alsintan disediakan oleh kelompok tani dan seluruh pembiayaan dari layanan bajak gratis ditanggung oleh Pemerintah Daerah. Pola ini pada tahun 2022 diminati sebanyak 7231 pemohon, dan 7615 pemohon pada tahun 2023. Ini artinya pola dua paling banyak diminati dengan memanfaatkan mesin yang telah ada pada masyarakat dan pembiayaan ditanggung oleh pemda.
“Artinya program layanan bajak sawah gratis tidak membunuh mata pencarian masyarakat yang telah memiliki mesin jusrtu memaksimalkan mesin yang telah ada tersebut,” kata dia.
Terakhir Pola tiga, yaitunya Alsintan disediakan oleh Pemerintah Daerah dan seluruh pembiayaan dari Layanan Bajak Gratis ditanggung oleh kelompok tani (peminjaman alsintan).
Pada tahun 2024 program layanan bajak sawah gratis ditargetkan 4400 hektare lahan yang berarti naik 100 hektare dari tahun sebelumnya. Diperkirakan dengan dengan target tersebut akan dinikmati sebanyak 10 ribu orang petani.
Tidak sampai di situ, selain layanan bajak sawah gratis Pemerintah Daerah juga memberikan kemudahan bagi para petani maupun kelompok tani yang memiliki mesin alsintan untuk perawatan dan perbaikannya secara gratis yang disebut dengan “gebetan manis” (Gerakan Bengkel Alsintan dan Mekanisme Pertanian Gratis).
Sebagai penunjang layanan tersebut, Dinas Pertanian memiliki dua orang mekanik, bengkel, alat-alat perawatan, mobil operasional guna memastikan alsintan tersebut beroperasi secara optimal.
“Mekanik siap turun langsung ke sawah. Namun apabila alat pertranian rusak ringan akan diperbaiki di tempat. Jika kondisi alat rusak berat akan diperbaiki di bengkel yang telah disediakan, dan semuanya gratis baik itu biaya perbaikan maupun biaya transportasi,” tambah Wel Embra..
Program perbaikan ini juga merupakan pengembangan program layanan bajak gratis, yang mana akan memberikan kemudahan bagi para petani yang memiliki mesin bajak untuk perawatan dan perbaikannya. Selain itu, Dinas pertanian juga menyediakan peminjaman alsintan bagi kelompok tani maupun perorangan. Di antaranya selain handtractor juga kultivator, perontok jagung, power tresher dan beberapa alat lainnya. M.Dt
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.