Program NUWSP Dikucurkan Untuk Sumatera Barat : BPPW Sumbar Serius Hadirkan Air Minum Kategori Aman
Padang, majalahintrust.com – Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, menginginkan akses air minum dari kategori layak menjadi aman sesuai dengan standarseluruh Indonesia berjalan maksimal, sesuai Sustainable Development Goals (SDGs).
Hal ini dapat dicapai apabila seluruh penduduk Indonesia mendapatkan layanan air minum melalui jaringan perpipaan yang berkelanjutan. Ditjen Cipta Karya pun membuat program National Urban Water Supply Project (NUWSP) untuk mencapai hal tersebut.
Tak tanggung-tanggung, dana sebesar USD 100 juta dari dukungan Bank Dunia disediakan Pemerintah Pusat dan bisa dimanfaatkan oleh pemerintah daerah dalam pembangunan infrastruktur jaringan perpipaan dan dikelola oleh BUMD Air Minum. Dana tersebut dapat diakses oleh Pemda yang berkomitmen memenuhi syarat readiness criteria (RC) yang telah ditentukan.
Program NUWSP sendiri merupakan kegiatan kolaborasi antara kementerian/lembaga yang menangani sektor air minum. Selain dukungan pembinaan teknis di Kementerian PUPR, program ini juga akan dikawal oleh Kementerian Dalam Negeri sebagai pembina pemerintah daerah.
Selain itu kegiatan NUWSP tidak hanya berupa kegiatan fisik, namun juga pendampingan teknis dan capacity building secara menerus sehingga diharapkan Pemda dan BUMD Air Minum peserta program dapat menerapkan tata kelola pemerintahan bidang air minum yang baik (good water governance).
Balai Prasarana Pemukiman Wilayah (BPPW) Sumatera Barat pun juga mengelola Program NUWSP tersebut. Untuk tahun 2022, program tersebut dijalankan di Kota Sawahlunto dan Kota Padang, dengan kucuran anggaran Rp 30 miliar lebih.
Kepala BPPW Sumbar Kusworo Darpito kepada Majalah Intrust mengatakan, untuk mendapatkan program NUWSP ini, merupakan usulan dari pemerintah daerah dengan melengkapi readines criteria yang ditetapkan.
Beberapa readines criteria itu adalah yang harus disiapkan Pemda dan BUMD Air Minum yaitu penyampaian surat minat kepala daerah; kemudian penyusunan proposal teknis sesuai kategori Self Assesment Toolkit (SAT), selanjutnya dukungan kebijakan penyesuaian tarif, lalu penyediaan Dana Daerah Urusan Bersama (DDUB) untuk pembangunan jaringan distribusi bagi (JDB), seterusnya dokumen perencanaan layak teknis; dan terakhir pengurusan perizinan.
Untuk anggaran tahun ini sebut Kusworo, hanya diperoleh oleh dua daerah, dengan rincian Kota Sawahlunto memperoleh anggaran sebesar Rp 26,5 miliar dan Kota Padang sebesar Rp 5,6 miliar dengan masa pelaksanaan pekerjaan dengan tahun jamak atau multi years contract (myc).
Pada Kota Sawahlunto tepatnya di daerah Lunto, kegiatan pekerjaannya adalah melakukan rehabilitasi bangunan IPA baja dengan kapasitas 20 liter per detik, pembuatan reservoir, dan pemasangan pipa distribusi.
Sementara di daerah Kandis, lingkup kegiatan pekerjaannya terdiri dari pembangunan intake, pembangunan IPA baja dengan kapasitas 30 liter per detik, pekerjaan bangunan pendukung, pembuatan reservoir, pembangunan ruang pompa ruang kimia dan genset, pekerjaan SDP dan pemasangan pipa distribusi
“Jadi pelayanan air bersih di Kota Sawahlunto belum optimal, karena belum terlayani 24 jam. Kemudian konsumsi pemakaian air hanya memiliki kapasitas 16 meter kubik per pelanggan perbulan. Dalam artian masih rendah. Kegiatan kita di Sawahlunto ada dua lokasi, berada di Kandis dan Lunto,” ungkapnya.
Khsus di Kota Padang, lingkup pekerjaannya yakni optimalisasi SPAM, pengadaan pipa distribusi, serta Pembuatan pelintasan pipa. Program NUWSP di Kota Padang berguna untuk meningkatkan pelayanan pada bagian selatan Kota dimaksud.
“Jadi pada intinya, komitmen pemeritah daerah dalam memenuhi readines criteria merupakan kunci penting keberhasilan program ini. Hal ini sesuai arahan Dirjen Cipta Karya melalui Direktur Air Minum,” ungkapnya.
Ia berujar, jika pekerjaan pembagunan ini sudah selesai dilaksanakan, maka nanti pengelolaannya nakal dilaksanakan oleh pemerintah daerah melalui perusahaan umum daerah air minum,” pungkasnya. (Ridho)
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.