Padang, majakahintrust.com – Program unggulan Padang Juara harus berfokus pada pendidikan karakter sebagai fondasi utama dalam membentuk generasi unggul dan berakhlak mulia.
Hal ini disampaikan mantan rektor Universita Negeri Padang (UNP) Ganefri dalam pertemuan silaturahmi bersama kepala sekolah Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Youth Centre, Senin (3/3/2025).
Ganefri menyatakan bahwa masa depan Kota Padang sangat tergantung pada kekuatan pendidikan karakter yang dibangun untuk menjadikan Padang sebagai kota cerdas dan destinasi pendidikan unggulan.
“Pembentukan karakter yang kuat sejak usia dini, seperti disiplin, sangat penting untuk menciptakan individu yang memiliki tekad untuk memperbaiki diri,” ungkapnya.
Senada dengan itu, Musliar Kasim menekankan bahwa pendidikan karakter harus dimulai sejak TK hingga SMP. Ia menyarankan agar kurikulum yang diterapkan tidak hanya menekankan pada pengetahuan akademik.
“Dimulai dari pembentukan karakter, seperti menerapkan salat berjamaah di sekolah dan salat subuh di masjid, untuk membangun kedisiplinan dan kebersamaan,” katanya.
Wali Kota Padang, Fadly Amran, menegaskan bahwa program Padang Juara harus dipahami dengan baik oleh semua pihak untuk mendukung kemajuan pendidikan di Kota Padang.
“Program Padang Juara, yang di antaranya menyediakan seragam sekolah dan buku LKS (Lembar Kerja Sekolah) gratis, diharapkan dapat membantu meringankan beban ekonomi masyarakat serta meningkatkan akses dan kualitas pendidikan di Padang,” ujarnya.
Fadly juga menekankan kepada guru untuk turut aktif dalam melaksanakan pesantren Ramadan ini.
“Hal ini penting agar visi pendidikan di Kota Padang dapat tercapai, sehingga masalah seperti tawuran juga harus menjadi perhatian orangtua murid,” jelas Wako Fadly Amran.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Padang, Maigus Nasir mengingatkan bahwa kegagalan dalam pendidikan dapat berdampak pada kemajuan negeri ini.
“Pendidikan karakter, terutama dalam pesantren Ramadan, bukan hanya tanggung jawab guru agama. Proses belajar yang dilaksanakan di masjid perlu melibatkan peran aktif guru dalam membimbing siswa agar menjadi pribadi yang taat dan berakhlak mulia,” kata Maigus.
Ditemui terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang, Yopi Krislova, menyampaikan bahwa pertemuan ini bertujuan untuk menyelaraskan program Padang Juara.
“Kami ingin menjadikan Padang Juara, tidak hanya di tingkat Sumatera Barat, tetapi juga di tingkat nasional. Dalam 100 hari mendatang sudah ada perubahan nyata. Salah satunya, dengan memfasilitasi anak-anak yang kurang mampu untuk mendapatkan baju dan LKS gratis sebagai penunjang pendidikan mereka,” jelas Yopi. (*)
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.