Tanahdatar, majalahintrust.com – Puluhan pedagang kaki lima yang selama ini berdagang Lapangan Cindua Mato Batusangkar mulai Senin (6/2) direlokasi ke Jalan Soetoyo atau jalan meunju Benteng Vander Capellen Batusangkar.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Tanah Datar Abdul Hakim menyebut relokasi pedagang itu merupakan bagian dari persiapan pembukaan Lapangan Cindua Mato usai diserahkan sementara pengelolaannya oleh Kementerian PUPR melalui BPPW Sumbar beberapa waktu lalu.
“Jadi setelah rapat persiapan pembukaan lapangan Cindua Mato kita buat jadwal. Sebelumnya Hari Jumat kita goro semua pegawai (ASN) di Lapangan Cindua Mato. Untuk jadwal relokasi (pedagang) mulai Minggu sore,” ujarnya.
“Alhamdulillah hari ini sudah clear, insya Allah besok rapat persiapan membuka Lapangan Cindua Mato,” tambah Abdul Hakim di lokasi baru pedagang di sela sela kegiatan relokasi
Pedagang yang berjualan di lokasi baru tersebut adalah mereka yang telah terdaftar melalui Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga selaku OPD pengampu Lapangan Cindua Mato. Daftar pedagang dibatasi sebanyak 78 orang saja.
“Jumlah ini (pedagang) terus bertambah. Awalnya hanya 32 pedagang. Ini pedagang yang terdaftar berjualan di sekitar GOR Lapangan Cindua Mato (sebelum renovasi). Kemudian bertambah 65 pedagang, sekarang tambah lagi jadi 78. Namun hari ini kita stop sampai segitu saja. Tidak ada lagi penambahan,” tegasnya.
Ia juga mengajak seluruh masyarakat Tanah Datar untuk ikut menjaga lapangan Cindua Mato
“Lapangan Cindua Mato ini punya kita semua. Jangan dirusak, jangan ada sampah berserakan. Tidak ada di lapangan Pedagang Kaki Lima (PKL), tidak ada kendaraan yang boleh masuk ke Lapangan. Karena itu lahan tempat RTH Kota Batusangkar,” katanya.
Sementara itu, salah seorang pedagang di lokasi itu M. Yasin mengatakan, pemindahan pedagang tersebut ada kelebihan dan kekurangannya. Baik dari keramaian dan sisi keamanan.
Hal yang sama juga dikatakan pedagang lainnya Devi. Ia beranggapan bahwa berjualan di depan Lapangan Cindua Mato lebih banyak pengunjung dari pada di tempat yang baru. Meski demikian ia tetap ikhlas dan bersyukur dipindahkan ke tempat baru.
“Kalau untuk sekolah ya tentu ramai disini. Tapi kalau pembeli umum sepertinya lebih ramai di depan (lokasi parker) lapangan cindua mato. Baru pertama pindah belum bisa dipastikan bedanya. Tapi mudah-mudahan ke depannya lebih ramai lagi,” ujar Devi. M.Dt
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.