Padang – Dalam rangka meningkatkan layanan sanitasi di daerah rawan sanitasi khususnya perdesaan yang tergolong dalam daerah stunting, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat gencar melaksanakan program Sanitasi Perdesaan Padat Karya.
Demi tercapainya tujuan itu, Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sumbar menggelar penandatanganan kerjasama pelaksanaan Sanitasi Perdesaan dengan Kelompok Masyarakat.
Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sumbar Syafriyanti dalam sambutannya mengatakan, program Padat Karya Sanitasi Perdesaan ini merupakan program unggulan atau strategis, karena mempunyai dampak yang cukup banyak.
Diantaranya yaitu pengentasan atau pencegahan “stunting” atau terganggunya kesehatan dan tumbuh kembang anak di suatu daerah.
Dampak yang lain adalah terhadap perekonomian masyarakat setempat, yaitu melalui program Padat Karya akan melibatkan tenaga kerja setempat serta material yang digunakan mesti dari daerah setempat.
Sementara itu Pejabat Pembuat Komitmen Pengembangan Sistem Penyehatan Lingkungan Permukiman Indri Kurnia mengungkapkan, di Provinsi Sumatera Barat pada tahun ini akan dilaksanakan Program Padat Karya Sanitasi Perdesaan di tiga Kabupaten dengan masing-masing Kabupaten terdapat 10 lokasi.
“Semoga stunting bisa dihilangkan dari Sumbar,”harapnya (*)