Take a fresh look at your lifestyle.

Raker Forum TJSL BU Sumbar, Ini Kata Gubernur Mahyeldi

0 120

Padang, majalahintrust.com – Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah membuka Rapat Kerja Forum Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Badan Usaha (TJSL BU) Sumatera Barat masa bakti 2024-2029 yang di selenggarakan di Auditorium Gubernuran, Selasa (23/9/2025).

Acara yang bertema Kolaborasi Strategis TJSLBU Untuk Pembangunan Berkelanjutan Provinsi Sumatera Barat itu bertujuan untuk meningkatkan kesamaan persepsi, komitmen dan kepedulian Badan Usaha untuk berpartisipasi dalam Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial, meningkatkan sinkronisasi, koordinasi, dan sinergitas antara Badan Usaha di Sumbar.

Juga untuk meningkatkan Program TJSLBU di Lingkungan Perusahaan yang terarah sesuai dengan kebutuhan masyarakat dalam program pembangunan di Sumbar

Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah dalam sambutannya menyebutkan TJSLBU merupakan sumber alternatif untuk mendukung program pemerintah dalam upaya meningkatkan kualitas kesejahteraan hidup masyarakat.

“TJSLBU memiliki nilai strategis penting untuk disinkronkan dengan program pemerintah haruslah berkualitas serta bantuan yang disalurkan mesti efektif, terarah, dan tepat sasaran (tepat jumlahnya, tepat penerimanya),” ujar Gubernur.

Ia menilai aktivitas investasi pasar modal di Sumatera Barat terus menunjukkan pertumbuhan positif. Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) Sumatera Barat, total nilai transaksi saham yang dilakukan oleh investor ber-KTP Sumbar diperkirakan bisa mencapai Rp 12 triliun.

“Ini menunjukkan potensi untuk membangun Sumbar sangat besar. Hal seperti ini yang harus kita sikapi bagaimana cara kita bisa menarik para investor itu ke daerah untuk kelola daerah kita,” tambah Gubernur.

Gubernur kemudian mengajak para pengusaha Minang yang ada di rantau adalah salah satu kekuatan dari Ranah Minang. Hampir di seluruh daerah di Indonesia ada orang Minang.

“Karena setiap perantau memiliki ikatan emosional di halaman. Ini yang harus bisa kita manfaatkan melalui Niniak Mamak, tokoh adat dan para pemimpin daerah agar bisa menanamkan modalnya untuk pembangunan daerahnya,” tegas Gubernur.

Selain itu Gubernur Mahyeldi menyampaikan di Sumbar memiliki kebun kelapa sawit sebanyak 11 ribu Ha yang dikelola oleh pengusaha yang tidak memiliki izin.

Untuk itu Gubernur Mahyeldi berusaha meminta PT Agrinas Palma Nusantara, untuk mengelola 11 hektar lahan kelapa sawit tersebut. Karena adanya alih fungsi lahan ke BUMN tersebut untuk tujuan peningkatan produksi dan rehabilitasi lahan.

“Kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan produksi minyak kelapa sawit dalam bentuk Usaha Milik Daerah ataupun melalui Koperasi. Ini memberikan manfaat ekonomi jangka panjang bagi masyarakat Sumbar nantinya. Apalagi saat ini Pemprov Sumbar serius untuk pembangunan di bidang pertanian dan pariwisata karena dua bidang itu dinilai paling potensial dalam menggerakkan perekonomian daerah,” jelas Gubernur.

Di bagian lain menurut Gubernur peran serta dunia usaha melalui program TJSL sangat penting dalam memperkuat sinergi pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.

Karens itu kegiatan Rapat Kerja Forum TJSL diharapkan dapat meningkatkan komitmen dalam mensinergikan program perusahaan dengan pemerintah dan unsur masyarakat bidang Kesejaheteraan Sosial sebagai upaya meningkatkan kesadaran dan kepedulian dunia usaha dalam optimalisasi pembangunan di Sumbar.

Dijelaskan Gubernur forum TJSL ini dibentuk sebagai wadah koordinasi dan kolaborasi antara pemerintah daerah, dunia usaha, serta masyarakat menuju pembangunan berkelanjutan.

“Karena itu pelaksanaan TJSL harus berbasis perencanaan, implementasi, monitoring, evaluasi dan pelaporan agar tidak sekadar seremonial, tetapi benar-benar berdaya guna. Dan dalam menjalankan program TJSLBU tidak boleh berjalan sendiri-sendiri dan saling berkoordinasi terkait program-program TJSLBU,” tegas Gubernur.

Ketua Forum TJSLBU Gusti Candra menjelaskan forum TJSLBU merupakan wadah kolaborasi berbagai badan usaha di daerah yang berkomitmen mendukung pembangunan berkelanjutan melalui implementasi program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan. Keberadaan forum ini menjadi wujud nyata semangat kebersamaan antara dunia usaha dengan pemerintah dan masyarakat.

TJSLBU memiliki kesempatan strategis untuk menyusun program yang lebih terarah, lebih konkrit, dan berdampak nyata. “Untuk itu TJSLBU Sumbar telah memprogramkan jangka pendek diharapkan mampu memberikan solusi cepat terhadap kebutuhan mendesak masyarakat, seperti pementasan masyarakat miskin ekstrim,” ujar Gusti yang juga Direktur Utama Bank Nagari.

Sementara untuk program jangka panjang, yaitu memperkuat daya saing daerah dalam dunia usaha, berkolaborasi dengan pemerintah daerah mendukung pembangunan berkelanjutan, serta menciptakan manfaat bersama bagi masyarakat dan pelaku usaha di Sumbar.

“Sesuai dengan tema Rapat kerja ini “Kolaborasi Strategis TJSLBU Untuk Pembangunan Berkelanjutan Provinsi Sumatera Barat” mencerminkan tekat dari TJSLBU untuk membuktikan kerja nyata membangun Sumbar yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan begitu TJSLBU harus mampu memberikan masyarakat yang sejahtera dan bisa memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan baik itu bagi masyarakat, perusahaan, maupun Pemerintah Daerah,” pinta Gusti.

Ia berharap Rapat kerja hari ini bisa menjadikan momentum strategis untuk menyamakan persepsi, mengevaluasi capaian program, serta merumuskan langkah-langkah konkret ke depan.

Hadir dalam rapat tersebut di antaranya  Kepala DPMPTSP Sumbar Luhur Budianda, SY, M.Si, Kepala Dinas Sosial Sumbar Syaifullah, S.Pd, MM, Sekretaris TJSLBU Sumbar Tasman dan Pengurus dan Anggota TJSLBU Sumbar. ns-adpsb-nov

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.