Padang, Intrust – Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang menggelar upacara pembukaan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) untuk Mahasiswa Baru (Maba) angkatan tahun 2022. Acara ini berlokasi di dua tempat, yakni Blok M kampus II dan Gedung J kampus III UIN IB Bonjol.
Dalam sambutannya, Rektor UIN IB, Martin Kustati menyampaikan selamat kepada 4.575 Maba yang akan melaksanakan proses PBAK nantinya. Ia mengatakan seluruh Maba harus menjaga nama kampus serta dapat mengukir berbagai prestasi dalam pengembangan akademik dan kemajuan kampus.
“Anggaplah kampus ini sebagai diri sendiri, jagalah kehormatannya, gaungkan namanya karena saudara semua adalah estafet masa depan,” terangnya.
Kemudian, Martin Kustati juga mengungkapkan tentang keunggulan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Islam dibandingkan kampus lain. Menurutnya, PTN Islam khususnya UIN IB mewadahi mahasiswa dengan dua kompetensi dasar yakni, ilmu keagamaan dan persaingan sains teknologi.
“Kampus UIN Imam Bonjol Padang juga sebagai tempat penanaman karakter akademik oleh mahasiswa sekaligus membentuk mahasiswa saleh salehah yang berintelektual tinggi,” paparnya.
Ia berharap agar Maba tahun 2022 bisa memanfaatkan waktu semaksimal mungkin dalam memajukan UIN IB ke arah integritas yang lebih berkompeten. “Tumbuhkanlah rasa kepemilikan terhadap kampus serta wujudkanlah visi besar dari UIN Imam Bonjol Padang,” harapnya.
Selaku Ketua Pelaksana PBAK, Abdullah Khusairi mengatakan pelaksanaan PBAK dilaksanakan dalam tiga tempat yakni, Auditorium Prof. Mahmud Yunus, Aula Mansur Dt Rangkayo Basa dan Gedung J kampus III UIN IB. Selain itu, ia juga menuturkan tentang orientasi dan narasumber saat prosesi PBAK dilakukan.
“Tentunya kita akan menghadirkan berbagai narasumber yang berkualitas demi pengembangan akademik dan budaya dari UIN Imam Bonjol Padang,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan bahwa mahasiswa tahun sekarang lebih meningkat dari tahun sebelumnya. “Penerimaan mahasiswa tahun sekarang lebih banyak dari tahun sebelumnya,” ucapnya.
Selaku Presiden Mahasiswa (Presma) UIN IB Napolion mengatakan, kemerdekaan Indonesia yang ke-77 belumlah lengkap tanpa perjuangan generasi muda. Katanya, mahasiswa mesti menjadi penyambung tangan antara masyarakat dan pemerintah.
“Ini merupakan PR besar bagi adik-adik semua, bagaimana dituntut untuk memiliki rasa peduli kepada masyarakat,” tutupnya. (Ridho)
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.