PADANG — Ketua Umum Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan (ADPMET) Ridwan Kamil mengusulkan kepada Pemerintah Pusat, agar memberikan ladang minyak yang ditinggalkan PT Pertamina, untuk diserahkan pengelolaannya ke Pemerintah Daerah.
Pria yang akrab disapa Kang Emil, saat menjadi pembicara di seminar nasional dan talkshow kepada peserta MUNAS BEM se- Indonesia ke-XIV di Auditorium Universitas Andalas (Unand) Padang, Selasa (30/3/2021) menambahkan, sebagai pemimpin daerah penghasil energi di Jawa Barat, ia sedang memperjuangkan ladang minyak tersebut.
“Keadilan yang sedang di perjuangkan organisasi ADPMET, contoh ladang-ladang minyak yang ditinggalkan pertamina karena skalanya kecil, agar bisa dikelola oleh daerah. Mungkin kecil bagi pertamina namun berarti bagi daerah,” terangnya.
Kata Ridwa Kamil, energi terbarukan di Indonesia belum dimanfaatkan dengan maksimal, padahal sudah ada undang-undang yang mengatur. Malah energi terbarukan itu hanya 4 hingga 4,5 persen yang baru termanfaatkan.
“Sisanya masih dari energi yang tidak ramah lingkungan, itu yang saya perjuangkan dengan hadir ke daerah-daerah dan membuka diri ke adik-adik mahasiswa. Kalau ada teman-teman BEM yang tertarik di klaster energi gabung di organisasi kami untuk menyuarakan energi di masa depan,” Ajak Emil.
Kang Emil juga mengungkapkan, potensi energi terbarukan yang ada di Sumbar banyak sekali, seperti Unand yang mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PUTIH) dari sungai-sungai.
“Itu bagus, sama seperti di Jabar sendiri juga sedang kita kembangkan di desa-desa energi yang mandiri, tidak bergantung pada PLN,” beber nya.
Disisi lain, Mantan Walikota Bandung ini mengklaim, dirinya merupakan gubernur pertama di Indonesia yang menggunakan mobil listrik.
“malah sampah di perkotaan kami kembangkan jadi energi listrik terbarukan dan saya merupakan gubernur pertama menggunakan mobil listrik. Tak hanya itu, Patroli Pengawalan (Patwal) juga memakai tenaga listrik,” katanya.
Disebutlan juga bahwa ADPMET juga saat ini fokus dalam pengembangan energi terbarukan, seperti energi kerakyatan yang artinya terjangkau oleh masyarakat dan energi bersih yang tidak mencemari lingkungan.
“Saat ini Jabar sudah mulai membangun pembangkit listrik tenaga matahari di atas air (solar cell), ini sebagai salah satu implementasi energi terbarukan,” pungkasnya.
Ikut mendampingi Wakil Rektor 3 Unand Insannul Kamil, yang juga menjabat Ketua Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) Sumbar.(kld)