Lampung – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, pemerintah terus melanjutkan pembangunan jalan tol di Pulau Sumatera sepanjang 2.974 Km dari Lampung hingga Aceh yang ditargetkan akan selesai pada tahun 2024. Demikian disampaikan Presiden Jokowi saat meresmikan Jalan Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang-Kayu Agung sepanjang 189 Km di Gerbang Tol (GT) Simpang Pematang KM 240, Jumat (15/11/2019).
“Dengan semakin bertambahnya ruas Jalan Tol Trans Sumatera yang diresmikan maka mobilitas orang, barang/logistik, dan jasa akan semakin baik yang akan berpengaruh pada peningkatan indeks daya saing bangsa. Kita ingin kecepatan dalam jaringan logistik, jika sebelumnya dari Palembang ke Lampung sekitar 10 jam, dengan jalan tol sekarang bisa 3 jam. Itu yg namanya efisiensi,” kata Presiden Jokowi.
Hadir mendampingi Presiden dalam peresmian, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, Gubernur Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru, dan Direktur Utama (Dirut) PT. Hutama Karya (HK) Bintang Perbowo.
Ditambahkan Presiden, kehadiran jalan tol tersebut juga akan menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru dan memfasilitasi sentra produksi dengan membangun keterkaitan antara pusat produksi (kawasan industri, pertambangan, perkebunan, pariwisata) dengan outlet-outlet (pelabuhan/bandara) di Pulau Sumatera sehingga mendorong pengembangan wilayah.
“Yang terpenting pembangunan jalan tol menciptakan lapangan kerja. Jalan tol sepanjang ini tidak mungkin semua dikerjakan oleh mesin, pasti butuh tenaga kerja. Selanjutnya juga berkaitan dengan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pembangunan jalan tol di Sumatera menjadi bukti bahwa jalan tol bukan hanya di Pulau Jawa saja,” ujar Presiden Jokowi.
Dikatakan Presiden, Jalan Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang-Kayu Agung merupakan ruas terpanjang yang pernah diresmikannya. Hal tersebut juga mendapatkan pengakuan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) yang diserahkan kepada Dirut PT. Hutama Karya (HK) Bintang Perbowo. Dengan diresmikannya ruas tol ini maka panjang tol yang beroperasi sejak tahun 2015 di Trans Sumatera menjadi 469 km.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit saat menyampaikan penjelasan kepada Presiden mengatakan, keberadaan ruas tol ini akan mendukung pengembangan Kawasan Indralaya Midtown, Waterfront City Bakauheni, dan Pelabuhan Panjang di Lampung serta Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Api Api di Kabupaten Banyu Asin.
Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung merupakan lanjutan Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar sepanjang 141 Km yang sudah beroperasi penuh sejak Maret 2019 lalu. Konstruksi ruas Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung telah dikerjakan sejak pertengahan 2017 dengan biaya investasi sebesar Rp 21,95 triliun.
“Salah satu yang cukup menarik pada ruas ini adalah inovasi pembiayaan dimana masing-masing segmen disupport dari pembangunan jalan tol yang ada di Pulau Jawa yang tingkat pengembalian investasinya tinggi, sehingga menjadi subsidi silang ke ruas jalan tol ini,” kata Danang.
Pembangunan ruas Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung terbagi menjadi 2 seksi, yaitu Seksi I ruas Terbanggi Besar – Pematang Panggang sepanjang 112 km dengan beberapa dukungan konstruksi dari beberapa BUMN Karya yang mengerjakan pembangunan jalan tol di Pulau Jawa yakni PT. Jasamarga Semarang Batang (25 km), Waskita Bumi Kira (25 km), Citra Karya Jabar Tol (6 km), Jasamarga Japek Selatan (15 km) dan Jasamarga Jalan Layang Cikampek (12 km). Sementara sisanya merupakan merupakan penugasan Pemerintah kepada BUMN PT. Hutama Karya.
Sedangkan pada Seksi II ruas Pematang Panggang – Kayu Agung sepanjang 78 Km, pembangunannya dilakukan oleh PT. Hutama Karya sepanjang 77,17 km dan sisanya merupakan dukungan dari Waskita Sriwijaya Tol sepanjang 2,4 km yang merupakan jalan akses.
Hadir mendampingi Menteri Basuki, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Sugiyartanto, Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Sosial Budaya dan Peran Masyarakat Sudirman, Staf Ahli Menteri Bidang Keterpaduan Pembangunan Gani Ghazali, Direktur Jalan Bebas Hambatan Hedy Rahadian, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XIX Lampung Muhammad Insal U. Maha, dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja. (*)