Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), melalui Ditjen Perumahan telah menggulirkan bantuan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS),atau dikenal dengan Bedah Rumah dengan alokasi anggaran Rp 4,78 triliun pada tahun 2020.
Gencarnya program BSPS dengan skema Padat Karya juga bertujuan untuk memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat berpenghasilan rendah yang terdampak Pandemi COVID-19 sekaligus meningkatkan kualitas rumah.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menegaskan, program BSPS ini dilakukan dengan metode Padat Karya Tunai (PKT). Tujuannya untuk mempertahankan daya beli masyarakat dan mengurangi angka pengangguran.
“Ini merupakan bentuk perhatian pemerintah kepada masyarakat berpenghasilan rendah untuk menghuni rumah yang layak, sekaligus membuka lapangan pekerjaan sebagai tukang untuk rehabilitasi rumah. Saya harap program ini dapat meningkatkan kualitas hidup para penerima bantuan dengan memiliki rumah yang lebih layak, sehat dan nyaman,” kata Basuki.
Lewat Program BSPS Kementerian PUPR, banyak masyarakat di berbagai daerah yang telah merasakan manfaatnya, salah satunya Suwarni Pakili yang tinggal di Kelurahan Dembe 1 Kecamatan Kota Barat, Kota Gorontalo.
Ia mengaku sangat senang bisa mendapatkan bantuan bedah rumah ini meskipun jumlah bantuan yang diterimanya tidak terlalu besar, tapi hal itu cukup memacu semangat dirinya bersama keluarga dan masyarakat sekitar untuk merubah rumahnya menjadi lebih layak huni.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo, Menteri PUPR, Dirjen Perumahan dan semua pihak yang telah membantu perbaiki rumah ini. Saya minta program ini bisa dilanjutkan karena masih banyak rumah yang tidak layak huni dan bisa dibantu melalui program tersebut,” kata Suwarni sambil menunjukkan rumah yang dicat dengan berbagai cat warna-warni dan bergambar kapal berukuran besar di bagian dinding luarnya.
Rumah Suwarni yang sebelumnya rusak dan tidak layak huni, kini sudah diperbaiki oleh Kementerian PUPR melalui Program BSPS pada tahun 2020. Disana sudah dilengkapi dengan akses sanitasi yang baik dan fasilitas air bersih yang memadai.
Karena rumahnya memiliki keunikan tersendiri, ia mengaku kini banyak pengunjung yang datang untuk mengambil dokumentasi baik foto maupun video dengan latar rumah yang dihiasi berbagai lukisan yang salah satunya menggambarkan tenggelamnya Kapal Titanic pada dinding rumah.
“Saya mendapat bantuan Rp 17,5 dana Program BSPS dari Kementerian PUPR. Sejak dinding luar rumah saya dicat warna – warni cukup banyak pengunjung yang datang untuk sekedar mengambil foto maupun video. Setiap pengunjung yang datang juga diwajibkan menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan,” ujarnya.
Selain Rumah Suwarni, lewat kegiatan Program BSPS di Kelurahan Dembe 1, Kecamatan Kota Barat, Kota Gorontalo, kini di daerah tersebut juga banyak rumah-rumah BSPS yang telah rampung 100 persen dan sekarang ada sekitar 20 rumah menjadi tempat wisata karena konsep muralnya dengan dicat warna – warni tiga dimensi.
Pada tahun 2020 Kementerian PUPR menyalurkan Program BSPS di Provinsi Gorontalo sebanyak 5.000 unit dengan total anggaran Rp 87,5 miliar. Bantuan tersebut tersebar di enam kabupaten/kota di Provinsi Gorontalo yakni Kabupaten Gorontalo (1.550 unit), Kabupaten Bone Bolango (879 unit), Kabupaten Pohuwato (520 unit), Kabupaten Gorontalo Utara (717 unit) , Kota Gorontalo (553 unit), dan Kabupaten Bolaemo (781 unit).
Pelaksanaan Program BSPS di Provinsi Gorontalo secara umum dilaksanakan dengan skema padat karya dan berkolaborasi dengan program pemberdayaan lainnya untuk kebutuhan sanitasi seperti MCK dan air bersih guna memenuhi kriteria rumah layak huni. (*)