PADANG- Guna mitigasi Covid -19, Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera V buka lapangan kerja bagi 8350 orang masyarakat di sektor infrastruktur Sumatra Barat. Mereka akan terbantu beberapa bulan ke depan untuk mendapatkan penghasilan di tengah pandemi covid 19 saat ini.
Erianto, salah seorang pekerja irigasi di Kamang, Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam, Sumatra Barat, dulunya berprofesi sebagai tukang ojek online di daerahnya. Karena sepinya orderan dia ikut bekerja sebagai buruh kasar membuat irigasi di daerahnya.
“Dengan kondisi saat ini, saya menjadi tukang irigasi di sini dan bisa mendapatkan penghasilan dalam kondisi ekonomi saat ini,” ujar Erianto.
Dia mengakui merasa lega saat ini secara ekonomi karena bisa mendapatkan pekerjaan meski harian.
Erianto adalah salah satu pekerja dari ribuan pekerja yang direkrut Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam program padat karya di Sumatra Barat.
Dalam pandemic covid 19 ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mengutamakan pekerja yang terdampak covid 19 dan tidak mendapatkan pekerjaan.
Menurut Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatra V Maryadi Utama, dalam musim pandemi covid 19, pihaknya memfokuskan program padat karya di Sumatra Barat.
“Ada tiga kategori padat karya yang dilakukan Balai Wilayah Sungai Sumatra V untuk membantu masyarakat terdampak covid 19,” ujarnya.
Pertama padat karya tunai di 207 lokasi di 19 kabupaten dan kota di Sumbar dengan total nilai proyek Rp 40,3 miliar. Program ini akan menyerap tenaga kerja mencapai 4.140 orang.
Ketegori kedua, padat karya bidang irigasi, embung , bendung, air tanah, sungai dan pantai dengan penyerapan tenaga kerja 2.106 orang.
Program ketiga adalah padat karya bidang kontruksi, total biaya proyek Rp 300 miliar. ”Kategori ini menyerap tenaga kerja 2.405 orang,” ujarnya.
Total tenaga kerja yang diserap pada program padat karya ini lebih 8.350 orang dan akan berlangsung tiga bulan ke depan. Mereka yang bekerja itu adalah masyarakat terkena PHK, pengangguran dan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang pulang ke Sumbar tidak mendapatkan pekerjaan.
Rata-rata penghasilan pekerja ini lebih dari layak. Mereka bisa mendapatkan di atas Rp100.000 –Rp 130 ribu per hari.
Maryadi berharap agar masyarakat terkena dampak covid 19 bisa bekerja dan mendapatkan penghasilan, sehingga ekonomi masyarakat bisa pulih kembali. (*/r)