PADANG – PT Semen Padang tidak hanya memfasilitasi karyawan/ti untuk terus berinovasi, tapi juga mendorong agar karya inovasi tersebut juga mendapatkan hak paten dari Dirjen Kekayaan intelektual Kemenkumham RI.
Senior Total Productive Maintenance (TPM) PT Semen Padang Fery Sarvino mengatakan, untuk tahun ini ada tiga inovasi yang telah didaftarkan hak patennya ke Dirjen Kekayaan Intelektual.
Ketiga inovasi tersebut terdiri dari Sistem Ventilasi Udara Proses pada Penggilingan Semen yang Optimal, Peningkatan Kapasitas Aliran Udara Panas Boiler pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap di Industri Semen, serta Wahana Pemijahan dan Pembiakan Ikan Bilih.
Saat ini, sebut Fery, tiga inovasi itu tengah memasuki masa tunggu 6 bulan. Jika dalam masa tunggu 6 bulan ini tidak ada klaim dari pihak lain, maka akan lanjut ke tahapan selanjutnya, yaitu pemeriksaan substansi.
“Pemeriksaan substansi ini juga memakan waktu 1 tahun. Setelah masa pemeriksaan substansi itu sudah habis, barulah dikeluarkan hak paten untuk tiga inovasi tersebut,” kata Fery didampingi Staf TPM Officer PT Semen Padang Wan Setiawan, Senin (3/8/2020)
Fery juga menjelaskan tiga inovasi yang diajukan ke Dirjen Kekayaan Intelektual. Untuk Sistem Ventilasi Udara Proses pada Penggilingan Semen yang Optimal,”katanya, berhubungan dengan metode meningkatkan kehalusan semen melalui sistem ventilasi udara proses yang optimal.
“Inovasi ini bermanfaat untuk meningkatkan kualitas dan target produksi semen serta ramah lingkungan,” ujarnya.
Kemudian Peningkatan Kapasitas Aliran Udara Panas Boiler pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap di Industri Semen, bertujuan untuk mengantisipasi permasalahan yang telah ada sebelumnya, khususnya masalah menurunnya kapasitas udara panas ke boiler pada pembangkit listrik tenaga uap menggunakan panas sisa pembakaran klin.
“Manfaat lain dari inovasi ini bagi perusahaan dapat dirasakan dari sisi ekonomi dan penggunaan energi yang ramah lingkungan,” bebernya.
Sedangkan Wahana Pemijahan dan Pembiakan Ikan Bilih, kata Fery melanjutkan, di mana debit air yang mengalir pada jalur Pemijahan Ikan Bilih dikendalikan melalui bak kontrol dan pintu air sesuai dengan habitat ikan bilih di Danau Singkarak.
“Pemijahan dan pembiakan bilih ini bagi perusahaan, juga sebagai upaya konservasi ikan secara ek-situ di habitat lain, yaitu di kawasan taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) Semen Padang,” bebernya.
Staf TPM Officer PT Semen Padang Wan Setiawan menambahkan bahwa tahun 2019, PT Semen Padang juga sudah mengusulkan satu inovasi berjudul formulasi bakteri sphingobium SP, spdome untuk memulihkan keretakan dan penggunaannya untuk semen beton ke Dirjen Kekayaan Intelektual untuk penerbitan hak paten.
“Inovasi tentang mikroba ini bekerjasama dengan LIPI dan saat ini proses hak patennya berada di tahapan pemeriksaan substansi dan pihak dari Dirjen Kekayaan Intelektual juga sudah melakukan pengecekan ke Semen Padang,” kata Wan Setiawan.
Wan Setiawan juga menambahkan, dalam mematenkan tiga inovasi tersebut, Semeb Padang juga didukung oleh Science Techno Park yang berada dibawah Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unand
Secara terpisah, Kepala Unit Humas & Kesekretariatan PT Semen Padang Nur Anita Rahmawati mengatakan, semangat melakukan improvement dan inovasi di PT Semen Padang tidak pernah surut.
Guna mewadahi hal itu, PT Semen Padang dan SIG mewadahi hal tersebut. Di Semen Padang setiap tahun digelar Semen Padang Improvement Event (SPIE). Bagi yang meraih prestasi diikutkan pada ajang kompetisi inovasi di group SIG.
Tak hanya itu, para inovator PT Semen Padang yang berprestasi selain diikutkan pada ajang-ajang nasional, juga dikirim berkompetisi di tingkat internasional.(*)