Bukittinggi – Jika tidak ada aral melintang, Senin 15 Juni besok Pasar Atas Bukittinggibakal diresmikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia Basuki Hadimuljono, melalui daring.
“Iya benar, Senin besok akan diresmikan Bapak Menteri PUPR. Saat ini kami mempersiapkan segala sesuatunya untuk kegiatan peresmian,”ungkap Kepala Balai Prasarana Pemukiman Wilayah (BPPW) Sumbar Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR Syafriyanti kepada majalahintrust.
Seperti diketahui, Kota Bukittinggi sudah memiliki fasilitas pasar modern yang memiliki konsep Green Building, menjadi dambaan warga setempat serta memanjakan turis lokal ataupun mancanegara yang datang ke tempat wisata paling terkenal di Sumatera Barat tersebut.
Pembangunan kembali pasar yang menjadi urat nadi perekonomian salah satu kota bersejarah di Indonesia ini diinisiasi oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla. Ketika pasar mengalami kebakaran hebat pada 30 Oktober 2017 lampau, orang nomor dua di Tanah Air ini langsung datang ke lokasi, seraya menugaskan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono untuk segera membangun kembali pasar dimaksud.
Dengan niat yang tulus dan ikhlas demi kemaslahatan warga Bukittinggi, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pun juga bertindak lugas dengan mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 64 tahun 2018 melalui usulan Wakil Presiden, memerintahkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk menuntaskan pembangunan fisik Pasar Atas Bukittinggi.
Tentunya peran Presiden dan Wakil Presiden dalam memberikan perhatian kepada pedagang Pasar Atas Bukittinggi patut diberikan apresiasi positif. Karena tak perlu waktu lama bagi ‘penguasa’ Tanah Air ini untuk membangun kembali bangunan pasar, demi kepentingan pedagang guna mencari nafkah disana.
Kasatker Pelaksanaan Prasarana Permukiman Sumbar Zuherman menambahkan, pembangunan pasar Atas Bukittinggi menggunakan konsep green building. Konsep pasar seperti ini dikatakan pria berpenampilan modis ini, merupakan contoh pasar percontohan di Indonesia yang dibangun Kementerian PUPR. Sebab Pasar Atas Bukittinggi yang paling pertama dan terbesar dibangun menggunakan konsep dimaksud.
Disebut Green Building, karena bangunan Pasar Atas Bukittinggi memiliki standar khusus dalam hal keselamatan, kenyamanan, kesehatan, dan kemudahan. Dalam hal keselamatan, bangunan memiliki proteksi kebakaran yang canggih dan konon mampu menahan guncangan gempa hingga 10 Skala Richter (SR).
Dalam hal kenyamanan pun juga diperhatikan betul oleh kontraktor pelaksana pembangunan Pasar Atas Bukittinggi, dengan membuat food court dan food garden yang berada di lantai atas, yang memiliki latar belakang lansekap Jam Gadang Bukittinggi, pemandangan indah Gunung Merapi dan Gunung Singgalang, serta menyediakan ruang bermain untuk anak-anak.
Dalam hal kesehatan bagi pengunjung pun juga tak ketinggalan. Bangunan Pasar Atas Bukittinggi memiliki resapan air memadai mencegah air tergenang serta meminimalisir banjir, pengelolaan sampah dengan benar, dan sirkulasi udara ditata sedemikian rupa. Khusus kemudahan juga menjadi perhatian penting, agar semua pengunjung serta kaum difabel dapat memanfaatkan fasilitas yang ada. Seperti membuat area parkir dan lift untuk kaum difabel, semua rambu-rambu menggunakan huruf braille, serta kapasitas parkir kendaraan yang besar.
“Bangunan juga dirancang hemat energi, gedung ini memiliki solar cell, dimana energi lampu diambil dari sinar matahari. Jika hari siang, otomatis lampu menjadi padam. Disamping itu juga pasar dikonsep untuk efisiensi dalam pemakaian air tanah,”rincinya.
Lebih lanjut Zuherman merinci,Pasar Atas Bukittinggi memiliki luas bangunan 39.789 m yang nantinya akan menampung 835 kios dan 24 foodcourt. Pasar Atas Bukittinggi akan dibangun dengan empat lantai, terdiri dari lantai basement untuk parkir kendaraan dengan kapasitas 300 unit kendaraan, lantai satu sampai tiga diperuntukkan untuk pertokoan, serta lantai empat digunakan untuk foodcourt, food garden, serta taman bermain anak.(ridho)