PADANG – Semen Indonesia Grup (SIG) melalui PT Semen Padang menyerahkan santunan kepada Panti asuhan Mentawai dan Yatim Piatu Ulu Gadut H. Syafri Moesa, Kelurahan Koto Luar Ulu Gadut Pauh Padang, Selasa, 29 Desember 2020.
Penyerahan diwakili oleh Unit Social Responsibility (CSR) PT Semen Padang. Penyerahan tali asih itu berupa bahan pokok makanan dan uang tunai dalam rangka merayakan 8 tahun SIG dengan tema berkolaborasi dan bersinergi untuk terus melampaui jangkauan.
Kepala Unit CSR Semen Padang Muhammad Ikrar mengatakan, PT Semen Padang mewakili SIG menyerahkan tali asih untuk anak yatim dalam rangka peringatan HUT Semen Indonesia ke-8 pada 7 Januari 2021 mendatang.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari peringatan dan berbagi kebahagiaan di setiap daerah operasional SIG. Dan untuk di Sumatera Barat, Semen Padang menjadi garda terdepan dalam bantuan ini,” katanya usai acara penyerahan.
Ia mengatakan, Panti Asuhan Syafri Moesa merupakan panti asuhan yang ada di ring satu perusahaan. “Maka ini jadi perhatian kita dengan jumlah 77 anak. Mereka dari Mentawai dan daerah lainnya untuk melanjutkan pendidikan. Dan kita mensuppor dengan hal yang bisa,” jelasnya.
Pimpinan Panti Asuhan H. Syafri Moesa, Safirdaus mengucapkan terima kasih atas kedatangan CSR Semen Indonesia Grup yang bisa membantu anak-anak belajar di panti ini.
“Kita sangat terbantu dengan tali asih yang datang ke panti asuhan kita, terutama di masa pandemi ini. Kita berharap ini berkesinambungan ke depannya. Saat ini, jumlah anak-anak di panti kita sekitar 77 orang. Usia terkecil 1,5 tahun dan paling besar hingga usia SMA/SMK,” katanya.
Dikatakan Safirdaus, jika setamat SMA/SMK sudah ada anaknya yang mandiri, maka mereka akan melanjutkan kehidupannya di luar panti asuhan atau keluar dari panti.
Diakui Firdaus, tak sedikit dari alumni di panti asuhan yang sukses. “Ada yang sudah menjadi guru, bekerja di kepolisian, ASN, dan profesi lainnya. Mereka juga masih sering ke sini melihat adik-adik mereka,” tuturnya.
Saat ini, panti asuhan H. Syafri Moesa diasuh oleh 12 orang. Selama pandemi, pihaknya juga tidak terbebani karena yakin rezeki masing-masing anak datang dari Allah SWT.
“Selama pandemi kita tidak terbebani. Namun karena yakin rezeki mereka dari Yang Satu, maka ada saja yang datang. Bahkan yang biasanya kita keluar uang untuk transportasi mereka ke sekolah, jadi bisa kita hemat dengan belajar di rumah ini,” paparnya.
Ia berharap, mereka yang masuk ke panti bisa menjadi anak yang berguna. “Kita berharap mereka yang masuk kesini menjadi anak yang berguna nantinya bagi kehidupan mereka,” jelasnya. (*)