Padang, majalahintrust.com – Sumatera Barat butuh kontribusi anak muda visioner. Pada Minggu malam dikawasan GOR H.Agus Salim, (21 April 2024), sejumlah anak muda dari berbagai latar belakang berkumpul dan berbicara soal ide.
Dalam suasana penuh kesederhanaan anak-anak muda tersebut nampak berbincang dengan alot. Selain mempererat silaturahmi, mereka juga merancang sebuah wadah baru untuk anak muda Sumatera Barat berkolaborasi serta menyalurkan potensi dan ide kreatifnya.
Salah satu anak muda tersebut yaitu Pandu Putra Utama selaku Demisioner Presiden Mahasiswa Universitas Dharma Andalas 2018-2019 dan Demisioner Koordinator Isu Politik, Hukum, HAM dan Pemberantasan Korupsi Aliansi BEM SI 2019 menuturkan selaku anak muda Sumatera Barat tidak boleh terlena di era post truth ini.
“Kita harus sadar sebagai anak muda Sumatera Barat banyak hal dan banyak lini bisa kita isi untuk berkontribusi serta menyalurkan potensi yang kita punya. Tokoh-tokoh yang saat ini sebagai pemangku kekuasaan juga harus kita sadarkan bahwa mereka tidak bisa Progresif Revolusioner tanpa melibatkan anak muda dalam setiap produk kebijakan publik” lanjutnya.
“Di Era Digital dan Post Truth ini harusnya tolak ukur sebuah kebijakan harusnya adalah melalui Stock Knowledge anak muda. Jargon Indonesia Emas 2045 itu akan menjadi slogan penenang belaka jika tidak memberikan ruang kreatifitas sebesar-besarnya kepada anak muda terkhusus di Sumatera Barat yang terkenal akan tokoh-tokoh visionernya” tegas Pandu.
Memperkuat pernyataan rekan juangnya, Fakhrul Ramadhan Fatan selaku Demisioner Pengurus Pusat Ikatan Mahasiswa Bimbingan Konseling Indonesia (IMABKIN) 2018-2019 menyatakan bahwa Psikologis anak muda Sumatera Barat di tengah situasi politik Pasca Pilpres menjelang Pilkada ini sangat bergelora untuk ambil peran penting.
“Saya merasakan betul atmosphere dan membaranya semangat anak muda Sumatera Barat untuk ambil peran. Ini bukan tidak beralasan, selama ini anak muda Sumatera Barat hanya sebatas di jadikan komoditas belaka, kalau tidak punya relasi kuasa akan sulit untuk kami anak muda mendapat ruang kontribusi menyalurkan kompetensi yang kami punya” Tegas Fakhrul.
Menyambung pendapat Fakhrul tadi, Arni Lusi selaku Srikandi Aktivis dari Kampus Universitas Andalas Payakumbuh menilai keterlibatan Perempuan Visioner juga menjadi kunci Dinamisnya produk kebijakan publik di Sumatera Barat.
Kesetaraan Gender menjadi sakral untuk diwujudkan secara Kaffah di Sumatera Barat. Apalagi hari ini 21 April 2024 bertepatan dengan Hari Kartini.
“Kami Perempuan Indonesia khususnya Sumatera Barat harus mendapatkan posisi yang strategis juga dalam setiap lini. Karena begitu banyak potensi yang kami punya untuk di akselerasikan secara dinamis. Apalagi juga Sumatera Barat punya banyak tokoh Perempuan Visioner seperti Rasuna Said, Siti Manggopoh, Rohana Kudus, Upiak Palantiang dan Rahma El Yunusiah yang menjadi panutan kami untuk bersikap serta berperan di tengah masyarakat” Tegas Arni Lusi.
Angga Dayu Satria seorang Aktivis yang berasal dari Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang bertutur akan ada pasca pertemuan ini sebuah Platform dan Wadah baru anak muda Sumatera Barat.
Ide-ide yang tercetus dari kawan juang malam ini sangat luar biasa, wadah yang akan di deklarasikan nanti juga akan diberikan kesempatan sebesar-besarnya bagi anak muda Sumatera Barat untuk terlibat atau berkontribusi.
“Kita harus bergotong royong dan kolektif kolegial memperjuangkan ruang untuk menyalurkan potensi serta ide kita di setiap lini bahkan kebijakan publik yang dihasilkan oleh pemilik kekuasaan. Kita tidak akan sekedar berbicara lokal saja, tapi akan berbicara secara Nasional bahkan Internasional, karena banyak isu yang menjadi fokus kami dari diskusi malam ini. Ekonomi, Sosial, Budaya, Pendidikan, Politik, Hukum, Infrastruktur, Pangan, Lingkungan Hidup, dan Kesetaraan Gender. Intinya anak muda mari bersama untuk Menyala, Menyala Sanakku!” Tutup Angga dengan semangatnya. (*)
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.