Padang, majalahintrust.com – Wakil Gubernur Sumatera Barat Audy Joinaldy minta DPD SatuPena Sumatera Barat mengurus Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) untuk kegiatan International Minangkabau Literasi Festival (IMLF).
Hal itu agar nama kegiatan literasi berbagai bidang tingkat internasional ini menjadi permanen dan bisa secara berkelanjutan tiap tahun dengan nama yang sama. Apalagi berbagai kegiatan yang diadakan dalam IMLF membantu pemerintah dalam mengembangkan dan memajukan industri pariwisata Sumatera Barat.
“Mencermati dampak positif kegiatan IMLF yang untuk pertama kali digelar Februari 2023, makanya sejak awal saya sarankan agar IMLF digelar setiap tahun. Sehingga bisa menjadi kalender kegiatan beberapa OPD di Sumatera Barat, seperti Dinas Pariwisata, Dinas Pendidikan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan serta Dinas Kebudayaan,” kata Audy, ketika menerima audiensi panitia IMLF ke-2, Rabu (3/1/2024) di ruang kerjanya.
Saat menerima Panitia IMLF ke-2 tahun 2024 itu Wagub Sumbar Audy Joinaldy didampingi Kepala Dinas Pariwisata Luhur Budianta, Kepala Dinas Pendidikan Barlius, Sekretaris Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Sumbar Endang Kurniadi, dan Kepala Dinas Kebudayaan diwakili Yanti.
Sedangkan dari panitia IMLF 2024 hadir Ketua Panitia yang juga Ketua DPD SatuPena Sumatera Barat Sastri Bakry, Wakil Ketua DPD SatuPena Sumbar Yurnaldi, Ketua Bidang Seminar para peneliti dan dosen Zusnely Zubir, Rita Novita, Henni Rahmani serta Bendahara SatuPena Sumbar Raden Rita Maimunah.
Wagub Audy menjelaskan, karena IMLF yang pertama berjalan sukses dan dihadiri peserta dari 12 negara serta dengan beragam kegiatan literasi dan menggerakan ekomoni kreatif, maka kegiatan IMLF yang semula direncanakan DPD SatuPena Sumbar sekali dua tahun, minta dilaksanakan tiap tahun.
“Pokoknya, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat sangat mendukung dan siap memfasilitasi,” tandas Audy.
Jika IMLF yang pertama dipusatkan di Kabupaten Agam dengan melibatkan Kemendagri, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kota Padang, Pemerintah Kota Padangpanjang untuk satu-dua kegiatan, maka IMLF kedua sudah dipastikan dipusatkan di Kabupaten Tanahdatar.
Sejumlah kegiatan juga dilaksanakan di Pemerintah Provinsi, khususnya di Istana Gubernur Sumbar, Pemerintah Kota Padang, di PPSDM Kabupaten Agam.
Untuk IMLF ke-3 tahun 2025 menurutnya bisa pula dipusatkan ke Kota Sawahlunto, kota yang menjadi Warisan Dunia dan didukung tetangga, seperti Kabupaten Sijunjung. Bahkan, Kabupaten Mentawai yang sudah mendunia pariwisata walau literasinya masih terbatas, bisa pula jadi pusat kegiatan IMLF.
“Mungkin melihat dampak IMLF yang luar bisa untuk tumbuh kembangnya literasi di berbagai bidang dan ekonomi kreatif, dan pariwisata, bisa saja kabupaten/kota di Sumbar menawarkan diri dan siap mendukung,” jelas Audy, sembari berharap kesenian Kabupaten Kepulauan Mentawai, daerah terluar Indonesia di kawasan barat, bisa diperkenalkan pada IMLF ke-2.
Ketua Panitia IMLF ke-2 Tahun 2024 Sastri Bakry mengakui, di samping Wagub Sumbar Audy menyarankan agar IMLF diselenggarakan tiap tahun, peserta dari luar negeri dan daerah lain di Indonesia juga mendesak Ketua DPD SatuPena Sumatera Barat itu menggelar IMLF tiap tahun.
“Jika tahun 2023 IMLF diikuti peserta dari 12 negara, maka IMLF tahun 2024 per Desember 2023 sudah 15 negara menyatakan ikut. Menjelang hari pelaksanaan IMLF 2024 tanggal 8-12 Mei 2024 mendatang, kemungkinan masih ada negara yang mau ikut,” jelas Sastri.
Untuk IMLF ke-2 tahun 2024 ini, lanjut Sastri, tema kegiatan adalah “Cultural Literacy for Peace and Prosperity”, dengan maksud dan tujuan meningkatkan budaya literasi dan literasi budaya. Saling berbagi pengalaman tentang dunia literasi di bidang sastra, pendidikan, seni, budaya dan ekonomi kreatif, dan dunia internasional.
Juga membantu menumbuhkembangkan interaksi dalam budi pekerti dan peradaban untuk kedamaian dan kesejahteraan. Kemudian, mempromosikan dan mengenalkan lingkungan Minangkabau dengan obyek wisatanya.
“Sasaran kegiatan IMLF tahun 2024 adalah penulis seluruh Indonesia, seniman, sastrawan, budayawan, dan wartawan, serta intelektual dari mancanegara dan juga dari Indonesia. Pegiat literasi, rumah baca, Taman Bacaan Masyarakat yang tumbuh di tengah masyarakat, Penerbit buku dan Pustakawan dari Ikatan Pustakawan Indonesia. Dosen dan peneliti, serta mahasiswa dan siswa juga dilibatkan,” jelas Sastri, yang juga sukses menggelar Wara Wiri Feskraf di Taman Mini Indonesia Indah, Desember 2023. r-ns
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.