Padang – Jika tidak ada aral melintang, tim sepak takraw Negeri Kelantan bakal berujicoba dengan tim sepak takraw Sumbar, pada 26-29 Februari mendatang. Ujicoba bakal digelar di Sport Hall Komplek GOR.H Agus Salim Padang.
Ketua Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Sumbar Syafrizal Bakhtiar mengatakan, uji tanding Syamsul Akmal cs dengan tim sepak takraw dari Negeri Jiran Malaysia itu memiliki keuntungan tersendiri bagi tim Sumbar.
Pasalnya kekuatan lawan dianggap mumpuni untuk mengetes kemampuan serta mental bertanding anak-anak, karena mereka juga termasuk tim sepak takraw papan atas di Malaysia.
“Tim Kelantan ini juara tiga Super Series Takraw di Malaysia tahun lalu. Jadi tidak sembarangan kita melakukan ujicoba. Artinya sparing partner yang sangat memadai, untuk persiapan menuju PON 2020,” tutur Syafrizal Bakhtiar.
Selain melakukan try in di Padang, tim sepak takraw Sumbar juga akan mengikuti turnamen sepak takraw Andalas Cup se Sumatera, di Kota Bengkulu, serta dua iven lainnya berskala nasional sebelum berangkat ke medan laga. Disamping itu juga akan try out ke tiga negara, guna memantangkan skuad.
Try out ke tiga negara kiblat sepak takraw dunia ini dipandang penting bagi tim Sumbar, guna mewujudkan medali emas PON, setelah dua edisi PON sebelumnya di Riau dan Jawa Barat selalu gagal membawa pulang emas.
“Rencana kita try out ke Thailand, Malaysia, dan Korea Selatan. Sudah kita ajukan program try out ke KONI Sumbar, pada prinsipnya sudah disetujui KONI. Mudah mudahan terlaksana, karena pentingnya ujicoba ini bagi tim,”harap pria yang disapa Pak Adek ini.
Pihaknya juga bakal mendatangkan pelatih nasional Asri Syam dari Gorontalo serta pelatih sepak takraw Thailand, guna menggenjot performa atlet yang membutuhkan sentuhan pelatih bertangan dingin.
“Juara dunia sepak takraw saat ini Thailand, makanya kita mendatangkan pelatih dari sana. Pelatih dari Gorontalo ini juga berpengalaman karena sering menangani Timnas Takraw Indonesia. Atlet kita juga sesungguhnya telah berkelas internasional, namun mereka harus digenjot, karena butuh sentuhan orang berkelas agar emas bisa dibawa pulang,”pugkasnya.(ridho)