Tjung Hauw Sin, Profesor Olahraga Pertama Keturunan Tionghoa di UNP
Padang, majalahintrust.com – Civitas akademika Universitas Negeri Padang (UNP) mengukuhkan 5 Guru Besar. Salah satunya, Prof.Dr. Tjung Hauw Sin, MPd., Kons dari Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Sabtu (27/8) di Auditorium UNP.
Menariknya Guru besar yang resmi menyandang gelar Profesor yakni Tjung Hauw Sin merupakan pria keturunan Tionghoa yang lahir di Kota Padang 25 Juli 1957 silam.
Pria yang juga akrab disapa Heryanto Sindra ini merupakan satu-satunya dan perdana berasal etnis Tionghoa yang meraih gelar profesor di Fakultas Ilmu Keolahragaan UNP.
“Tentu bahagia, senang, apalagi ilmunya bermanfaat bagi orang, bangsa, dan negara,” kata Tjung saat ditemui usai dikukuhkan yang didampingi istri Dr. Beatrix Benni SH. MPd, MKn.
Ketika ditanya alasan memilih mengabdi di dunia akademis dibanding bisnis seperti etnis Tionghoa umumnya, Tjung menjawab profesi pendidikan baginya merupakan panggilan Tuhan.
“Bagi saya panggilan dari Sang Pencipta. Awalnya saya dari SPG (Sarjana Pendidikan Guru), lalu dilanjutkan ke IKIP hingga profesor saat ini,” ucap Tjung Haw Sin yang juga mantan pelatih Fisik klub sepakbola Semen Padang dan Timnas Futsal Indonesia.
Prof Tjung menyebut dia memang ingin hidup mengabdi dan fokus di dunia pendidikan, yakni mendidik, melayani, terutama untuk kemajuan masyarakat, baik bangsa maupun negara Indonesia.
“Kan itu juga sebagai amal ibadah kita dalam melayani,” ujar Tjung usai Orasi Ilmiah berjudul Urgensi Psychological Readines, Motivasi Atlet dan High Touch Pelatih dalam Olahraga.
Diketahui, Tjung memang menempuh pendidikan di Kota Padang. Dia menamatkan Sarjana Kepelatihan di UNP (1985), Magister Bimbingan dan Konseling UNP (2001), dan meraih gelar doktor Ilmu Pendidikan UNP (2010).
Kini Tjung mengabdi selaku seorang dosen FIK UNP. Beragam kegiatan telah diikuti dan artikel ilmiah telah terbit nasional serta internasional, serta kini meraih gelar Guru Besar Bidang Ilmu Psikologi Pendidikan Olahraga.
Sementara Rektor UNP, Prof Ganefri Ph.D mengatakan gelar Guru Besar yang diraih Tjung Hauw Sin sebagai bukti UNP terbuka memberi dan menerima siapapun dalam dunia pendidikan, tanpa adanya diskriminasi ras, suku, maupun agama.
“Saya berjuang untuk beliau, kita ingin menunjukkan kepada bangsa, terkhusus di Sumbar tidak ada diskriminasi. Keberagaman itulah modal kita,” kata Ganefri.
Dia berharap, gelar Guru Besar diraih Tjung Hauw Sin ini, bisa mendorong masyarakat etnis Tionghoa untuk mengabdi di dunia pendidikan. Pasalnya, selama ini etnis Tionghoa di Indonesia banyak bergelut di dunia bisnis atau dagang.
Senada itu Dekan FIK UNP, Prof Adnedral, menilai Tjung Hauw Sin karakternya luar biasa. Kendati keturunan berkebangsan Tionghoa, namun memiliki karakter Indonesia yang mengabdi dalam dunia pendidikan.
“Sesuai nawacita yang digaungkan presiden, beliau memiliki kecerdasan, kesadaran, dan kesantunan yang diimpelentasikan dalam bekerja,” imbuhnya.
Menurut Alnedral, Tjung Hauw Sin satu-satunya Guru Besar keturunan Tionghoa di FIK UNP, namun bukan satu-satunya dosen bergelar Guru Besar keturunan Tionghoa yang pernah mengabdi di UNP selama ini.
“Sebelumnya ada juga Profesor Kim dosen Bahasa Inggris di FBS UNP, tapi beliau sudah meninggal,” pungkas Dekan FIK UNP ini.(kld)
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.