Mentawai – Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) III Padang Ir.H Aidil Fiqri MT mengungkapkan, dari 97 km ruas jalan Trans Mentawai Pulau Sipora, yang baru terbangun telah mencapai 45 km.
“Masih kurang 52 km lagi dan tahun 2018 lebih banyak membenahi saluran/drainase jalan. Untuk kesulitan adalah material batu didatangkan dari luar mentawai,” ujar Aidil didampingi Kasatker PJN I Sumbar M.Albar Daen ST.MT dan PPK 1.6 PJN I Sumbar Nova Herianto ST.MT.
Dijelaskan Aidil, tidak ada investor yang memiliki kualifikasi untuk menggunakan aspal hotmix. Selama ini yang ada hanya memproduksi beton. itupun materialnya dari luar. Karena butuh investasi yang cukup besar membangun Asphalt Mixing Plant (AMP).
“Di pulau ini, tidak ada batu yang memenuhi syarat untuk konstruksi jalan dan kontruksi beton. itulah kesulitannya. tapi apapun kesulitan, tetap akan kami kerjakan. Kita lihat tadi konstruksi aspal sepertinya hot mix, padahal bukan. Itu aspal tipis liquid, di bawahnya sol semen. Jadi sol semen ditambah treathment matos, jadilah seperti hotmix tadi,”katanya.
Ditambahkannya, anggaran pembangunan Trans Mentawai Pulau Sipora dari APBN secara bertahap. tahun ini total anggaran yang telah digunakan sebanyak Rp 82 miliar. Tahun depan hanya dapat 18 miliar.
“Kita akan membangun jembatan juga. ada yang sudah tuntas, ada yang sedang dibangun. Jalan Trans Mentawai ini sudah mulai pembangunannya tahun 2015 lalu. Namun sebelumnya sudah diawali pembukaannya oleh Dinas PUPR Provinsi. Yang berstatus jalan nasional hanya di pulau Sipora, sedangkan yang di Siberut Utara adalah proyek khusus karena daerah 3T (tertinggal, terisolir dan Terkebelakang). Jadi cepat tidaknya rampung tergantung anggaran dari pemerintah pusat. semakin besar dana yang digelontorkan, maka semakin cepat rampung,”timpalnya.(ridho)