Padang, majalahintrust.com – Wakil Gubernur Sumatera Barat Vasko Ruseimy menegaskan komitmennya untuk melindungi nelayan tradisional dan menyelamatkan ekosistem laut dari praktik penangkapan ikan ilegal, khususnya penggunaan pukat harimau yang merusak terumbu karang.
Komitmen itu diwujudkan melalui patroli laut yang ia pimpin langsung di perbatasan Sumbar–Sumut pada 12 Mei 2025, bersama Pemprov Sumbar, Ditpolairud Polda Sumbar, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), dan nelayan tradisional Air Bangis. Sayangnya, patroli tersebut terpaksa terhenti akibat cuaca ekstrem dan gelombang yang tinggi, namun koordinasi tetap terus berlanjut ia pimpin secara intensif dengan Kapolda Sumbar Irjen Pol Gatot Tri Suryanta.
“Keluhan nelayan Air Bangis sudah lama kami terima. Pukat harimau dari luar daerah tidak hanya merusak alam, tapi juga menyengsarakan nelayan lokal,” ujar Vasko.
Hasilnya, Ditpolairud Polda Sumbar berhasil menangkap kapal KM Dirga asal Sibolga, Sumut, pada Senin (26/5). Kapal tersebut membawa 12 awak—melebihi izin Surat Persetujuan Berlayar (SPB).
Kapal berhasil diamankan pada pukul 07.30 WIB di koordinat N 00°16.223° E 009°00.710°, setelah terdeteksi satu jam sebelumnya. Barang bukti yang ditemukan berupa alat tangkap trawl dan hasil tangkapan sekitar 2,5 ton ikan.
Guna menghindari potensi konflik sosial di Air Bangis, yang dikhawatirkan terjadi aksi pembakaran kapal pukat harimau oleh warga yang geram para pelaku langsung dibawa ke Subdit Gakkum Ditpolairud Polda Sumbar di Padang.
Pada Selasa (27/5), Wagub Vasko meninjau langsung proses penanganan dan memastikan langkah hukum berjalan sesuai prosedur. Ia juga menyaksikan kerusakan parah pada terumbu karang yang masih menyangkut di jaring kapal pukat harimau tersebut, termasuk yang masih dalam tahap pertumbuhan.
“Ini bukan sekadar pelanggaran hukum, tapi juga pelanggaran terhadap keberlanjutan laut kita. Banyak ditemukan terumbu karang, bunga-bunga karang, bahkan yang belum berkembang pun sudah hancur. Ini bukti nyata bahwa praktik ini merusak alam kita,” tegasnya
Vasko mengapresiasi sinergi Ditpolairud, DKP Sumbar, dan KKP dalam penindakan ini.
“Alhamdulillah dengan koordinasi yang baik dengan Polda Sumbar, terima kasih Pak Kapolda Sumbar, dan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) serta Kementerian Kelautan dan Perikanan (DKP) ini akan membuat sinergi yang baik, agar ke depan hal seperti ini tidak lagi terjadi,” tutur Wagub Vasko.
Dirpolairud Polda Sumbar, Kombes Marsdianto, menyatakan bahwa proses pemeriksaan tengah berlangsung dan penetapan tersangka akan dilakukan dalam waktu dekat.
Dalam meinjau langsung di atas kapal alat tangkap pukat harimau, Vasko didampingi Kepala DKP Sumbar Reti Wafda, Kombes Marsdianto, serta Kasubdit Gakkum Kompol Harianto beserta jajaran. ns-adpsb-dskmf
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.