Sumpur Kudus, majalahintrust.com – Wakil Bupati (Wabup) Sijunjung H. Iraddatillah, S.Pt melakukan panen perdana pada Sekolah Lapangan Pertanian Organik (SLAPO) kelompok tani Se-Ibu Jorong Uncang Labuah Nagari Sumpur Kudus Selatan, Senin (11/9/2023).
Kegiatan panen padi perdana ini dilakukan juga oleh Dinas Perkebunan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Prov. Sumatera Barat, UPTD BPTPH, Satuan Tugas (Satgas) Organik Prov. Sumatera Barat, Sertifikasi Organik (LSO).
Kemudian Dinas Pertanian Kabupaten Sijunjung, Dinas Pangan dan Perikanan (Paperi), Dinas PUPR Kabupaten Sijunjung, Camat Sumpur Kudus, Wali Nagari se-aliran batang Sumpur, Badan Permusyawaratan Nagari, Tokoh Masyarakat setempat dan Pengurus Gapoktan serta Keltan se Nagari Sumpur Kudus selatan.
Dikatakan Ketua Satgas Organik Sumbar Ir. Yusman, MP pertanian organik yang diterapkan di kelompok tani Se-Ibu merupakan perlakuan yang sangat luar biasa. Tentu ini berdampak kepada peningkatan produksi pertanian.
“Dengan adanya terobosan pertanian organik ini hanya dalam satu kelompok tani tentu ke depannya bisa mengajarkan kelompok tani yang lain sehingga semakin banyak petani yang menghasilkan padi organik di Sumpur Kudus,” ungkap Yusman.
Ilmu yang telah didapatkan di kelompok tani Se-Ibu padi organik hendaknya tetap dibudidayakan. Karena proses beras organik merupakan target untuk jangka panjang, tambah Yusman.
Wabup H. Iraddatillah, S.Pt dalam kegiatan tersebut mengatakan salah satu tujuan budidaya padi organik adalah dalam rangka melahirkan pembangunan berkelanjutan dengan cara perbaikan struktur tanah dan pemulihan lahan dengan menggunakan pupuk organik.
Budidaya padi organik adalah teknik budidaya padi yang mengacu standar organik yang telah ditetapkan dan disahkan oleh sebuah badan independen.
Syarat utamanya adalah tidak menggunakan pestisida dan pupuk dari bahan kimia sintetis, pemeliharaan kesuburan tanah melalui proses alami, bahan organik di lingkungan sekitar, serta penggunaan benih dari pengelolaan benih organik.
“Kalau hasil padi organik bisa kita tingkatkan akan menjadi lumbung padi yang lebih besar dan menyehatkan,” kata Wabup H. Iraddatillah, S.Pt menyampaikan kepada kelompok tani Se-Ibu
Wabup berharap kelompok tani yang ada di Kabupaten Sijunjung bisa menjadi rujukan untuk belajar pertanian organik disambut tepuk tangan petani.
Selama ini kita hanya kenal dengan pupuk kimia. Tapi dengan belajar dan hijrah dengan pemakaian pupuk organik dalam pertanian, merupakan perlakuan yang sudah tepat.
”Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan dalam menanam padi saya kira berpengaruh pada kualitas gizi beras yang dihasilkan. Maka dari itu, ayo kita galakkan pertanian organik. Apabila semuanya bisa melakukannya dengan baik, bukan tidak mungkin penggunaan pupuk kimia semakin berkurang, sawahnya semakin subur dan berasnya semakin menyehatkan,” ungkap Wabup H. Iraddatillah, S.Pt.
Nuraya yang merupakan Ketua Kelompok Tani Se-Ibu dalam laporannya menyampaikan perlakuan tanaman dengan menggunakan benih pindah bujang marantau dan tanam kecambah benih sambutan dengan cara tanam jajar legowo 2.1 dan 4.1.
Untuk pembuatan pupuk organik di antaranya MPK cair, Biosaka dan Tricho Darma, pengunaan pupuk organik mempunyai waktu tertentu setiap pengolahan padi organik, tutup Nuraya. Darwen
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.